Mohon tunggu...
Heru Prihandono
Heru Prihandono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya, seorang guru dari SMPN 7 Depok, mempunyai hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Mengukir Pendidikan yang Empati dan Inklusif

30 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Penguatan Kemandirian dan Tanggung Jawab

Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan kemandirian dan tanggung jawab pada peserta didik. Mereka tidak hanya menjadi konsumen pasif dari pengetahuan, tetapi juga aktor yang aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan penting seperti pengaturan tujuan, perencanaan waktu, dan evaluasi diri.

Contoh: Seorang siswa yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian mereka sendiri akan belajar keterampilan manajemen waktu dan pemecahan masalah yang berharga.

3. Implementasi Kurikulum Merdeka: Tantangan dan Peluang

Meskipun memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, implementasi Kurikulum Merdeka juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah persiapan dan pelatihan guru untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dan fleksibel dalam pengajaran. Selain itu, diperlukan sumber daya yang memadai, termasuk infrastruktur yang memadai dan bahan pembelajaran yang beragam, untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah.

Namun, di tengah tantangan tersebut, Kurikulum Merdeka juga memberikan peluang besar untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja saat ini. Dengan memperluas lingkup pembelajaran untuk mencakup keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi, Kurikulum Merdeka membantu mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berdaya saing dan berkontribusi.

4. Peran Pemerintah dan Lembaga Pendidikan

Pemerintah memiliki peran kunci dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Mereka bertanggung jawab untuk merancang kebijakan pendidikan yang mendukung prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya. Ini termasuk menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru, memperbarui infrastruktur pendidikan, dan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung implementasi kurikulum.

Selain itu, lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah. Mereka perlu mengadopsi pendekatan yang terbuka dan inklusif dalam pengambilan keputusan terkait kurikulum, serta menyediakan lingkungan yang mendukung bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif. Ini dapat melibatkan restrukturisasi kurikulum yang ada, menyediakan pelatihan bagi staf pengajar, dan menciptakan ruang pembelajaran yang fleksibel dan dinamis.

5. Evaluasi dan Pemantauan

Penting untuk memiliki mekanisme evaluasi dan pemantauan yang efektif untuk mengukur keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Evaluasi ini harus mencakup berbagai aspek, termasuk keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, pencapaian akademik, pengembangan keterampilan abad ke-21, dan tingkat kepuasan peserta didik, guru, dan orang tua terhadap kurikulum baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun