Mohon tunggu...
Heru Prihandono
Heru Prihandono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya, seorang guru dari SMPN 7 Depok, mempunyai hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Mengukir Pendidikan yang Empati dan Inklusif

30 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan individu dan masyarakat. Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, diperlukan pendekatan pendidikan yang progresif dan inklusif untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang adil untuk belajar dan berkembang. Salah satu inovasi terkini dalam dunia pendidikan adalah konsep Kurikulum Merdeka. Konsep ini bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga tentang membentuk karakter, memperluas pemikiran, dan memupuk nilai-nilai kemanusiaan. Artikel ini akan menguraikan konsep Kurikulum Merdeka, mengapa hal ini penting dalam masyarakat modern, dan bagaimana penerapannya dapat mengukir pendidikan yang lebih empatis dan inklusif.

1. Mengenal Konsep Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah paradigma pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan jalannya pembelajaran. Dibandingkan dengan kurikulum tradisional yang lebih terpusat pada guru dan materi pelajaran, Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak ruang bagi kepentingan dan kebutuhan individu peserta didik. Ini dilakukan dengan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pemilihan mata pelajaran, metode pengajaran, dan penilaian hasil belajar.

2. Kenapa Kurikulum Merdeka Penting?

a. Peningkatan Keterlibatan dan Motivasi

Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik memiliki kesempatan untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih topik atau proyek yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi intrinsik untuk belajar.

Contoh: Seorang siswa yang tertarik pada seni rupa mungkin memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi teknik lukisan yang berbeda sebagai bagian dari proyek seni mereka, yang dapat meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan pribadi.

b. Pemupukan Kreativitas dan Inovasi

Dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran, Kurikulum Merdeka membantu memupuk kreativitas dan inovasi. Ini penting untuk mempersiapkan generasi masa depan yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan menemukan solusi untuk tantangan kompleks.

Contoh: Seorang siswa yang diberi kebebasan untuk mengeksplorasi topik penelitian yang menarik bagi mereka mungkin menemukan solusi inovatif untuk masalah lingkungan di komunitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun