Mohon tunggu...
Heru Prasetiyo
Heru Prasetiyo Mohon Tunggu... Lainnya - Masyarakat Biasa

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Makassar Raya DAN Anggota: Lembaga Advokasi Dan Pendidikan Anak Rakyat ( LAPAR SULSEL)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Seluk Beluk Pinjaman Online!

27 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:57 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pinjaman Online dengan Via Aplikasi

Jadi pada kesempatan kali ini saya akan menulis keresahan yang sering terjadi di sekeliling kita terutama  pada era saat ini yang sudah semakin canggih, yaitu Pinjol atau lebih di kenal dengan Pinjaman Online.

Jadi saya akan mendefinisikan sedikit tentang Pinjol. Pinjol ialah Pinjaman Online, yang biasa di lakukan dengan via transaksi lewat sebuah aplikasi yang biasa cara penggunaanya memakai metode dengan mengisi bioadata kita bahkan biodata keluarga, sebagai syarat untuk melakukan pinjaman online. Nah pinjaman online ini kadang juga di lakukan beberapa perusahaan secara langsung seperti Pegadaian, Bank-bank di Indonesia dan sebagainya.

Jadi Pinjol ini sudah menjadi penyakit di semua kalangan, baik kalangan bawah atau kalangan atas khususnya di Indonesia. Nah di sini saya akan membahas alasan kenapa Pinjol merajalela di Indonesia, bahkan untuk di berhentikan sudah sangat mustahil. Karena Pinjol sudah menjadi sebuah hal yang tabuh di kalangan Masyarakat.

Berikut beberapa alasan mengapa pinjaman online (pinjol) sangat populer di Indonesia:

Alasan Utama

1. Kemudahan akses: Pinjol menawarkan kemudahan akses melalui aplikasi mobile, sehingga masyarakat dapat mengajukan pinjaman kapan saja dan di mana saja.

2. Proses cepat: Proses pengajuan pinjaman online relatif cepat dan mudah, sehingga masyarakat dapat mendapatkan dana yang dibutuhkan dengan cepat.

3. Biaya rendah: Biaya pinjaman online relatif rendah dibandingkan dengan pinjaman konvensional, sehingga masyarakat dapat menghemat biaya.

Alasan Lain

1. Keterbatasan akses ke bank: Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki akses ke bank atau lembaga keuangan formal, sehingga pinjol menjadi alternatif.

2. Kebutuhan dana darurat: Pinjol dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dana darurat untuk keperluan seperti biaya medis, biaya pendidikan, atau biaya kebutuhan sehari-hari.

3. Kemudahan pembayaran: Pinjol menawarkan kemudahan pembayaran melalui berbagai metode, sehingga masyarakat dapat membayar pinjaman dengan mudah.

Namun, perlu diingat bahwa pinjol juga memiliki risiko, seperti bunga yang tinggi, biaya tambahan, dan risiko penipuan. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati dan memilih pinjol yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan.

Nah, inilah alasan kenapa Pinjol di Indonesia sangat populer bahkan sudah ada beberapa tanggapan masyarakat sebagai kebutuhan, ketika tidak mampu memenuhi kebutuhan utamanya, ya tentu Pinjol adalah solusinya, dan masyarakat kadang tidak mengetahui dampak besar dari Pinjol ini baik dampak Positif dan negatifnya akan saya jabarkan.

Berikut beberapa dampak pinjaman online (pinjol) di Indonesia:

Dampak Positif
1. Meningkatkan akses keuangan: Pinjol memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank atau lembaga keuangan formal untuk mendapatkan pinjaman.
2. Membantu kebutuhan dana darurat: Pinjol dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dana darurat untuk keperluan seperti biaya medis, biaya pendidikan, atau biaya kebutuhan sehari-hari.
3. Meningkatkan ekonomi digital: Pinjol dapat meningkatkan ekonomi digital di Indonesia dengan memfasilitasi transaksi keuangan secara online.

Dampak Negatif
1. Bunga yang tinggi: Pinjol seringkali memiliki bunga yang tinggi, yang dapat membebani masyarakat yang mengambil pinjaman.
2. Biaya tambahan: Pinjol juga dapat memiliki biaya tambahan, seperti biaya administrasi atau biaya keterlambatan, yang dapat memperburuk kondisi keuangan masyarakat.
3. Risiko penipuan: Pinjol juga dapat memiliki risiko penipuan, seperti penipuan identitas atau penipuan pinjaman, yang dapat merugikan masyarakat.
4. Ketergantungan pada pinjaman: Pinjol dapat menyebabkan ketergantungan pada pinjaman, yang dapat memperburuk kondisi keuangan masyarakat.
5. Dampak sosial: Pinjol juga dapat memiliki dampak sosial, seperti meningkatkan stres dan kecemasan, serta memperburuk hubungan keluarga.

Setelah sedikit penjelasan dan alasan dan dampak Pinjaman Online. Nah kemudian ada beberapa alasan kenapa Pinjol di Indonesia ini sangat susah di hentikan di masyarakat Indonesia.

Berikut beberapa alasan kenapa pinjaman online (pinjol) di Indonesia sangat susah dihentikan:

Alasan Utama
1. Ketergantungan masyarakat: Banyak masyarakat Indonesia yang sudah tergantung pada pinjol untuk memenuhi kebutuhan dana.
2. Kurangnya regulasi: Regulasi pinjol di Indonesia masih belum efektif dalam mengatur dan mengawasi industri pinjol.
3. Banyaknya penyedia pinjol: Terdapat banyak penyedia pinjol di Indonesia, sehingga membuat sulit untuk menghentikan semua aktivitas pinjol.

Alasan Lain
1. Kurangnya kesadaran masyarakat: Banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari risiko dan dampak negatif pinjol.
2. Keterlibatan oknum: Terdapat oknum-oknum yang terlibat dalam industri pinjol, sehingga membuat sulit untuk menghentikan aktivitas pinjol.
3. Kurangnya sumber daya: Pemerintah dan lembaga terkait belum memiliki sumber daya yang cukup untuk menghentikan aktivitas pinjol.
4. Ketergantungan pada teknologi: Pinjol menggunakan teknologi yang canggih, sehingga membuat sulit untuk menghentikan aktivitas pinjol.

Kemudian dari segi penanganan skala dari mayoritas Masyarakat bawah:

Solusi

1. Meningkatkan regulasi: Pemerintah harus meningkatkan regulasi pinjol untuk mengatur dan mengawasi industri pinjol.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat: Pemerintah dan lembaga terkait harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko dan dampak negatif pinjol.

3. Meningkatkan sumber daya: Pemerintah dan lembaga terkait harus meningkatkan sumber daya untuk menghentikan aktivitas pinjol.

4. Mengembangkan alternatif: Pemerintah dan lembaga terkait harus mengembangkan alternatif pinjaman yang lebih aman dan terjangkau.

Jadi sangat di sayangkan negara sebesar Indonesia sangat masih banyak masyaraktnya hidup di bawa garis kemiskinan, dan pelarian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yah ke Pinjaman Online dengan bunga yang sangat besar, bahkan dalam agama sudah sangat melarang melakukan pinjaman dengan adanya bunga dalam melakukan pinjaman tersebut. Tapi ini sudah menjadi kebutuhan hampir seluruh masyarakat di Indonesia bahkan golongan masyarakat bawah.

Contoh Kasus:

Baru-baru ini, salah satu perusahaan penyedia layanan teknologi finansial (fintech) yakni PT Pembiayaan Digital Indonesia atau dikenal sebagai Pinjol Adakami membuat riuh di media sosial seiring platform pinjol tersebut diduga menagih utang hingga membuat seorang nasabah mengakhiri hidupnya.

Menurut penuturan @rakyatvspinjol, nasabah tersebut, dengan inisial K (korban) dalam platform X (dahulu Twitter), disebut meminjam uang di AdaKami sebesar Rp9,4 juta. Namun, K diduga harus mengembalikan pinjaman tersebut senilai Rp18-Rp19 juta atau sekitar 100% dari pinjamannya.

Sebagai seorang ayah yang memiliki seorang anak balita perempuan, K mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman dan telat bayar. Alhasil, teror penagih utang (debt collector/DC) AdaKami kepada pihak K mulai bermunculan.

Akhirnya, K pun dipecat oleh perusahaannya sebab DC Adakami terus-menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orang tuanya.

Tidak sampai di situ, order fiktif ojek online (ojol) pun berdatangan ke rumahnya. Mengutip penjelasan @rakyatvspinjol, K menjelaskan alasan dia dipecat dan adanya order fiktif yang terjadi adalah karena dirinya memiliki tunggakan utang di AdaKami.

Hingga pada Mei 2023, tercatat bahwa K memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Namun begitu, eror dari debt collector pun disebut terus berlanjut usai K meninggal.

Tidak hanya K sebagai korban pinjol yang berakhir tragis, berikut ini beberapa kasus korban pinjol yang sempat marak terjadi di Indonesia.

Rangkuman penjabaran dan solusi:

Nah ini pentingnya edukasi pemahan tentang tempat pinjaman online yang di akui oleh pemerintah dan yang ilegal, dan yang di akui di dan di jamin oleh pemerintah yaitu OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dimana perusahan yang di akui oleh pemerintah. OJK dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011. Dan sudah jelas di beberapa situs berita, tempat atau perusahan peminjaman online yang trlah di akui oleh OJK.

Sudah saatnya melakukan perubahan dengan segi pendidikan, akan berbagai macam resiko ketika melakukan pinjaman online. Pendidikan sejak dini sangatlah penting mengapa orang-orang sering melakukan pinjaman, yah tentu ada kesempatan dan cara mengurusnya sangat mudah, dan ini sebagai tempat pelarian utama.

Pinjaman Online sudah sangat meresahkan, bahkan ada beberapa kasus dalam penagihannya melalui Rentenir kadang sampai kadang ada korban, entahlah mereka menyerang secara fisik atau perkataan. Ataupun ada yang bahkan 1 keluarga yang memutuhkan untuk mengakhiri hidupnya di karenakan tidak mampu melunasi utang pinjaman online, yang telah di cerutakan di atas sebelumnya.

Sudah saatnya edukasi pendidikan dari sosialisasi dari damapak buruk Pinjol, walaupun tidak seluruhnya pinjol berdampak negatif, bahkan ada dampak positifnya yang kemudian saya jelaskan di atas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun