Mohon tunggu...
Herumawan P A
Herumawan P A Mohon Tunggu... Lainnya - Pernah menjadi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Menyukai olahraga sepakbola, sedang belajar menjadi citizen Juornalism dan suka menulis apapun. Mulai dari artikel sepak bola, cerita remaja, cerita pendek, cerita anak hingga cerita misteri.

Asli wong Jogja. Sekarang tinggal di Sleman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Adi dan "Remote" Televisi

19 Juli 2018   13:57 Diperbarui: 19 Juli 2018   13:58 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[foto dari gawai sendiri]

Karena seringnya terjatuh, remote televisi di rumah Adi menjadi sedikit rusak. Beberapa tombol tak selancar digunakan seperti saat masih bagus dulu. Seperti tombol menyalakan dan mematikan televisi. Biasanya remote harus ditepuk-tepuk dulu, baru bisa digunakan.

Nah pada suatu sore, Adi hendak menonton film kartun kesukaannya di ruang keluarga. Ketika menyalakan televisi, Adi kaget remote-nya tak berfungsi. Lalu ia menepuk-nepuk remote-nya. Tapi tetap tak berfungsi.

"Remote-nya kok gak bisa." gumam Adi. Lalu memeriksa remote-nya. Ia kaget ketika melihat bagian baterai remote-nya.

"Pantesan gak bisa, lha wong baterainya kurang satu." batin Adi.

Adi lalu mencari baterai remote yang satunya lagi. Ia menemukan di bawah tempat duduknya. Rupanya ketika tadi saat ia menepuk-nepuk remote-nya, satu baterai tanpa sengaja terjatuh.

Baterai remote-nya segera dipasang. Dan remote televisi pun kembali berfungsi. Adi pun bisa menyalakan televisi.

Tapi ketika sedang asyik menonton film kartun, perut Adi tiba-tiba erasa lapar. Lalu beranjak ke dapur, hendak membuat mie. Remote televisinya diletakkan begitu saja di atas lantai.

Setelah mie selesai dibuat dan ditaruh dalam mangkok, Adi lalu membawanya ke ruang keluarga. Rupanya, ia ingin memakan mie sambil menonton film kartun.

Ketika berjalan, tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu yang terinjak cukup keras, "Mak pletak!!". Adi kaget ternyata ia sudah menginjak remote televisi. Kedua orangtua Adi pun sampai terbangun mendengarnya.

"Suara apa itu, Di?" tanya sang ayah dari dalam kamar.

"Remotenya keinjak, Yah." jawab Adi jujur. Kedua orang tuanya lalu keluar kamar. Dan kaget ketika Adi menunjukkan remote televisi yang sudah rusak parah keinjak kakinya di ruang keluarga.

"Wah seperti diinjak kaki gajah ya." celethuk sang ibu sambil tersenyum.

'Iya maaf, Bu. Remote-nya jadi rusak." kata Adi.

"Gak apa-apa, yang penting Adi sudah jujur akui kesalahan." sahut Ayah. Lalu mengelus rambut anaknya yang masih duduk di bangku kelas enam Sekolah Dasar itu.

Adi pun sedih dan menyesal. Karena kekurang hati-hatiannya berjalan, sekarang remote televisinya menjadi benar-benar tak bisa dipakai lagi. Sehingga ia harus memakai cara manual untuk menghidupkan dan mematikan televisinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun