Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ego Manusia Tidak Mampu Robohkan Spiritualitas Alam Semesta

21 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 21 Januari 2025   17:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sains, atau ilmu pengetahuan, adalah sebuah upaya manusia untuk memahami alam semesta beserta segala isinya. Yang menjadi ciri khas sains adalah pendekatannya yang rasional dan eksperimental.

Artinya, semua argumen yang dibangun haruslah masuk akal, dan bisa diuji di dalam berbagai bentuk eksperimen yang mungkin. Hasil dari sains adalah pengetahuan yang lebih dalam tentang alam semesta.

Pengetahuan tersebut haruslah memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Ia juga harus menjawab beberapa pertanyaan yang ada, sekaligus membuka pertanyaan-pertanyaan baru untuk diteliti lebih jauh.

Buah dari sains adalah teknologi yang mempermudah kehidupan manusia. Kemudahan mencuci baju, berkomunikasi, mengola data dan transportasi adalah buah-buah langsung dari perkembangan sains.

Spiritualitas

Spiritualitas adalah cara hidup tertentu yang membawa orang keluar dari ego pribadinya. Ia menyadari, bahwa dirinya bukanlah melulu identitas pribadi ataupun sosialnya, melainkan bagian dari alam semesta itu sendiri.

Tidak ada keterpisahan antara ego pribadi dengan alam semesta maha luas, yang menjangkau dunia atom sampai dengan kumpulan galaksi nun jauh disana.

Spiritualitas membawa orang pada kerendahan hati, sekaligus melepaskan orang dari penderitaan.

Spiritualitas bersifat universal. Ia tidak bisa diikat pada satu agama tertentu. Titik terdalam pemahaman sufi master Islam dengan biksu di Tibet adalah satu dan sama.

Titik pencerahan seorang Zen master di Jepang dengan pemahaman pandita Hindu di Bali adalah satu dan sama. Mereka semua sadar, bahwa segalanya itu terhubung dalam satu kesatuan jaringan yang maha luas.

Paradoks Kekacauan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun