Dalam teori pertumbuhan ekonomi, investasi merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menjadi fakta sejarah, jika struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia 23-24% disumbang dari investasi. Artinya di Indonesia kontribusi investasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kecil di bandingkan dengan negara lain.
Jika melihat arahan dari  Presiden Prabowo dan juga dari Bappenas, ekonomi pada tahun 2029 diharapkan pertumbuhan perekonomian kita mencapai 8%. Tumpuan pertumbuhan 8% ini satu kontribusi utamanya adalah datang dari sektor investasi.
Yang menarik adalah  konsumsi domestik berkontribusi sekitar 53-54%. Sementara  belanja pemerintah sebesar 8-9% disusul kemudian ada juga kontribusi dari ekspor sebesar 2%.
Dapat disimpulkan jika struktur dari pertumbuhan perekonomian sekitar 53-54% saat ini yang dikontribusikan  dari domestic consumption atau konsumsi domestik. 23-24% dari investasi. Artinya, investasi bukan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan pada kenyataannya ekonomi domestiklah yang menjadi magnet paling berarti menggerakkan perekonomian nasional.
Peluang Koperasi Indonesia
Â
Target pertumbuhan ekonomi dicanangkan Presiden Prabowo sebesar 7-8 persen. Â Dibutuhkan investasi jumbo sekitar Rp 13 Ribu triliun. Porsi investasi asing sekitar 23 persen dari porsi keseluruhan pertumbuhan ekonomi
Artinya adanya market besar yang menjadi Peluang Kementrian Koperasi Sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Portofolio pertumbuhan ekonomi ada di konsumsi masyarakat. Besarnya sangat fantastis 50-54 persen
Peran koperasi dalam perkuat dan perluas lahan kerja dan teritorial kebijakan koperasi Indonesia. Menyentuh kebutuhan masyarakat Indonesia. Mereka adalah pelaku utama. Konsumsi domestik masyarakat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi
Koperasi Indonesia diharapkan masuk dalam ekosistem ekonomi domestik nasional terutama sektor dan subsektor usaha yang berkontribusi besar laju kontribusi PDB. Â Karena dibutuhkan penguatan dan legacy koperasi Indonesia dengan Presiden Indonesia untuk mengambil peran banyak di sektor riil.
Menjadi Kenyataan
Peran pemberdayaan koperasi dan keterlibatan masyarakat dengan jaringan koperasi. Kebutuhan integrasi sirkuit ekonomi koperasi berkelanjutan. Kemudian adanya monitor dan evaluasi. Target koperasi bergerak dalam akselerasi dan implementasi pertumbuhan  ekonomi menjadi kenyataan.
Koperasi Indonesia bukan lagi hanya sebatas pelaku ekonomi recehan akan tetapi menjadi raksasa korporasi yang menakutkan dan berwibawa. Dikemudian hari, dengan kenaikan kontribusi ekosistem ekonomi koperasi bagi pertumbuhan ekonomi, akan menjadi kenyataan bahwa Koperasi Indonesia akan kembali menjadi soko guru perekonomian Indonesia.