Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Zulkifli Hasan dan Jihad Untuk Petani

15 Januari 2025   08:15 Diperbarui: 15 Januari 2025   08:15 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Zulkifli Hasan  dalam acara HUT Desa di Subang, 14 Januari 2025. Dok Pribadi

Kondisi tragis petani  untuk sekian kal di saat Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) maupun harga Gabah kering giling (GKG) begitu rendah, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium malah begitu tinggi.

Selama ini yang jadi masalah adalah ketika para petani menjual hasil panen, NilaibTukar Petani selalu di bawah HPP. Artinya petani akan sekali rugi, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual yang diterimanya. Ini terjadi karena seluruh hasil panen dimonopoli atau dikuasai oleh para oknum tengkulak, mereka seenaknya memberikan harga kepada para petani.

Secara ekonomi klasik, harga gabah turun dikarenakan oleh hukum pasar. Salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan harga gabah adalah peningkatan pasokan di pasar lokal menjelang panen raya. Jadi kondisi suplai gabah yang meningkat mengakibatkan penurunan harga dikarenakan surplus stok di pasaran.

Nilai Tukar Petani

Kondisi kesejahteraan petani Indonesia tidak senyaman dan sejahtera dibandingkan dengan negara lain. Petani Indonesia dihadapkan banyak masalah baik dari segi tehnis dan tata kelola kebijaksanaan pemerintahan.

Salah satu untuk mengukur kesejahteraan petani dengan  menggunakan metode penghitungan Nilai Tukar Petani ( NPT).

NTP merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani karena mengukur kemampuan produk (komoditas) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.

 NTP dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut NTP = IT/IB X 100 %. Indikator NTP dinyatakan dalam pengertian yaitu NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.

Di tengarai jika salah satu komponen penting kesejahteraan petani adalah kelayakan hasil panen mereka dihargai dengan harga tinggi. Kemudian petani mendapatkan  garansi harga hasil pertanian dan juga keberlanjutan kebijakan pemerintah ke petani. Ketiga komponen tersebut bisa dikatakan akan meningkatkan NPT para petani Indonesia secara keseluruhan.

Harga Naik

Melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berjanji pemerintah melalui Bulog bakal membeli gabah dari petani sebesar Rp6.500 saat musim panen tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun