Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilkada dan Pragmatisme Demokrasi

29 Juni 2024   21:23 Diperbarui: 29 Juni 2024   21:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kuda Hitam

Dalam kondisi saat ini masyarakat sedang menunggu siapa kuda hitam calon bupati atau wakil bupati yang mapan finansial, urusan popularitas dan elektabilitas bisa diganti isi rekening. Yang dibutuhkan saat ini adalah pesta dan terus berpesta. Rakyat lebih gemar berpesta daripada disuruh berfikir.

Bagi kandidat yang bisa menyelengarakan pesta mereka yang akan diarak, dielu-elukan dan disambut meriah. Diakhir pesta tersebut kandidat wajib menggelontorkan amunisinya menjelang pilkada dilakukan. Dan karenanya Saya berfikir bahwa pada akhirnya akan muncul Kuda Hitam yang sangat suka berpesta dan memang punya banyak rekening gendut untuk bisa membahagiakan rakyat dan juga membayar rekomendasi partai serta siap belanjakan biaya politik yang tak terhingga.
 
Betul adanya jika semagat pilihan langsung kepala daerah akan menangkan oleh si Kuda Hitam dengan sejumlah rekening gendut nya. Runtuhnya demokrasi bukan hanya sudah terjadi di saat dilaksanakan Pilpres atau Pileg. Pada akhirnya demokrasi telah sekarat dan terbunuh dalam berbagai jenjang yang terselubung dalam sebuah pesta demokrasi yakni Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun