"Namanya dagang mas,Kalo aman yaa jualan lagi...Kalo ga aman yaa pergi lagi"
"Main aman aja bang,Saya ga mau cari perkara"
"Kalo perkiranya bisa dirundingin dulu, Ya rundingin sih mas kalo saya"
Begitu lah kata pedagang keliling yang saya tanyakan .
Bagaimana? Sampai sini sudah menyadari piuk piuk nya pedagang kaki lima bukan?
Menurut kalian Penjelasan singkat mengenai hambatan ini mudah dimengerti apa sulit dimengerti? Sebenernya saya juga sedikit kesal dengan oknum - oknum ini.
Jangan lupa comment yaa soal artikel ini,Kritik dan saran dalam penulisan akan selalu terbuka.
Terima kasih .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H