Mohon tunggu...
Heru Setyawan
Heru Setyawan Mohon Tunggu... -

Mau, Gelem, Haga, Kawah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Langkah Telkomsel Menghindari Putusan "Bangkrut" di Tingkat Kasasi

28 September 2012   01:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memailitkan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Ironisnya, perusahaan yang menyumbangkan keuntungan terbesar bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini diputuskan pailit ini hanya gara-gara utang sebesar Rp 5,3 miliar ke PT Prima Jaya Informatika.

Nilai utang tersebut hanya secuil dari total laba bersih Telkomsel pada 2011 lalu yang sebesar Rp 12,8 triliun. Selain itu, utang tersebut bahkan bisa dibilang receh mengingat aset anak usaha Telkom yang sebesar Rp 58,7 triliun.

Namun, dalam perkara pailit, majelis hakim tidak melihat besar kecilnya utang dalam memutuskan perkara. Pedomannya, adalah adanya utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih. Selain itu, majelis hakim melihat apakah pihak termohon mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih itu kepada dua kreditur atau lebih. Nah, pembuktian adanya utang itu juga harus sederhana.

Dalam perkara ini, menurut hakim, Prima Jaya selaku pemohon membuktikan lewat fakta dan keterangan saksi adanya utang Telkomsel. Utang itu berasal dari perjanjian kerjasama antara Prima Jaya dengan Telkomsel. (Sumber:www.kompas.com, 14 Sep 2012)

Jauh sebelum putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mem”pailit”kan Telkomsel, saya sebagai konsumen juga sudah merasakan aroma pailitnya Telkomsel. Berikutnya sebagian tanda-tanda pailitnya Telkomsel (selanjutnya pailit saya sebut bangkrut aja):

1.  Hilangnya Paket SMS gratis ke semua operator, bangkrut kan? hehe…

2. Berkurangnya Bonus/Potongan Harga/Diskon biaya percakapan, bangkrut kan? hehe..

3. Akses ke Aplikasi m.facebook.com yang setahun terakhir gratis, ternyata sejak ulang tahun Telkomsel menjadi berbayar tanpa pemberitahuan!, bangkrut kan? hehehe….

4. Skema tarif Paket Internet (Berbasis Volume Data) yang tadinya bisa beli paket Rp 500 (400 kb), Rp 1000 (1 MB)  dst naik harga menjadi Rp 2500 (8 MB) berlaku satu hari, berarti bangkrut kan? hahaha…

5. Sementara itu yang saya rasakan sebagai konsumen, anda mau menambahkan?

Jika saya “Pimpinan” Telkomsel maka ini yang saya lakukan:

1.  Mengikuti proses Kasasi, sudah barang tentu…dan berjuang semaksimal mungkin.

2. "Berdamai" dengan pihak-pihak lain yang bersengketa (harusnya dilakukan sebelum sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat).

3.  Membayar "hutang-hutangnya" dengan pihak lain (kalau masih ada).

4. Jangan “kemaki” lagi untuk yang akan datang dan mengedepankan “rembugan” daripada ke Pengadilan…(kemaki=kemlelet, sok, terlalu pede, kalu jalan dagunya diangkat..bila anda orang Brebes, Semarang, Surabaya, Banyuwangi pasti tau arti kemaki…), dan diingat-ingat bahwa jika diputuskan "bangkrut" maka yang rugi adalah masyarakat Indonesia secara luas.

Jika nanti menang di tingkat kasasi maka Telkomsel melakukan langkah berikut ini sebagai perwujudan syukur:

1. Membuat skema harga SMS dan Percakapan yang murah..(sebagai apresiasi Telkomsel terhadap doa-doa masyarakat supaya menang di tingkat Kasasi.

2. Menggratiskan lagi akses ke aplikasi m.facebook.com (idep-idep ini bentuk CSR telkomsel lah…gak usah perhitungan amat..hehehe)

3. Mengadakan lagi Paket Internet minimalis Rp 500, Rp 1000 (untuk newbie/yang baru kenal internet) dst..anggep aja Telkomsel berkorban untuk kecerdasan anak bangsa (cieee……..hehehe).

4. Menggratiskan layanan Costumer Servisnya  nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun