Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film "Doea Tanda Cinta" - Full Metal Jacket versi Indonesia

3 Juni 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain seorang "anak Mami" Mahesa Ksatria (diperankan oleh pendatang baru Rendy Kjaernett) adalah putra seorang Pangti TNI AD bernama Harun Yahya (diperankan oleh Tio Pakusadewo), masuk Akabri akibat sang ayah merasa kecewa dengan karakter manja dan pemalas sang putra tunggal. Demi mendapatkan karakter kuat putranya, maka sang ayah pun mengirim putra kesayangan nya tersebut ke Akademi Militer untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang aparat penjaga kesatuan NKRI.

Adegan yang dapat mengingatkan kita pada film Full Metal Jacket adalah segala suka duka dan kelucuan, ketegangan antar taruna selama periode latihan militer di Akademi Militer (AKMI dahulu AKABRI) Magelang.

Sisi Positif

Hal yang menjadi sisi posistif dari film ini menurut saya adalah :

1) Film Perang yang serius dan sesuai realita sangat jarang di Indonesia pada era Reformasi ini

Ya, jika di era Orde Baru dengan teknik sinematografi dan kualitas gambar yang masih terbatas kita pernah melihat film-film perang yang digarap secara serius, detil, bahkan sarat muatan sejarah seperti "Janur Kuning", "6 Jam di Jogja", "Pasukan Samber Nyawa", "Wolter Monginsidi", "Pengkhianatan G 30 S PKI" yang fenomenal tersebut serta "Surabaya 10 November 1945", "Perwira Ksatria" tentang Dede Jusuf menjadi pilot F-16 TNI AU yang merupakan "Top Gun" versi Indonesia....maka saya tanya, sebutkan judul film perang yang menggambarkan perjuangan nyata TNI di abad 21 ini..?

Mungkin jawabannya hanya satu...Trilogi "Merah Putih" garapan pengusaha Hashim Djojohadikusumo

Baru pada film "Doea Tanda Cinta" ini saya merasakan dahaga akan film perang ataupun film militer yang didukung realitas sebenarnya baik dalam kehidupan sehari-hari masa pendidikan para Taruna AKMIL maupun suasana di medan perang

 

2) Didukung oleh personil TNI yang riil

Selain didanai dan memiliki produser dari kalangan Pangti TNI AD, film ini juga didukung oleh lingkungan AKMIL Magleang yang sebenarnya. Shooting suasana pendidikan benar-benar dilakukan di dalam AKMIL Magelang. Didukung penuh oleh jajaran para instruktur, maupun taruna AKMIL yang sebenarnya lengkap dengan latihan-latiha dasar militer nya seperti :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun