Saya berkali-kali mengajarkan anakku ini untuk menyaksikan acara Laptop si Unyil yang sering diputar Trans 7 jam 13.30 siang, ataupun si Bolang sebelumnya jam 13.00 WIB.
Namun ia tak tertarik.
Alih-alih ia yang tertarik, malah saya yang bernostalgia mengenang masa kecil, melihat anak-anak kampung bermain di hutan dan sawah bersama kelompoknya dalam acara Si Bolang dan juga bernostalgia masa SD dulu, di mana setiap hari Minggu jam 9.00 pagi, mantheng di depan layar kaca menyaksikan film boneka "Si Unyil".
Sampai pernah menonton bersama orangtuaku, edisi film bioskop si Unyil yang dimainkan oleh aktor manusia, termasuk tokoh Pak Raden yang diperankan langsung oleh Drs. Suyadi yang kini hidupnya dikabarkan "agak kekurangan" dari segi ekonomi itu.
Ironis.
RCTI telah berupaya membuat Satria Garuda Bima sebuah kolaborasi dengan Toei Animation Co., pembuat film superhero robot Jepang,"Satria Baja Hitam" yang sempat menjadi idolaku ketika SMA.
Apakah Satria Garuda Bima sukses seperti Satria Baja Hitam? Tentu tidak.... gagal total, hampir tak ada anak kecil maupun remaja yang membicarakan film buatan Indonesia tersebut, apalagi orang tua.
Padahal generasi seumuranku masih ada yang gemar menonton maupun mengoleksi action figure Satria Baja Hitam (Black Mask Rider), namun hampir tak ada yang melakukan hal yang sama untuk Satria Garuda Bima.
Di Indosiar setiap minggu pagi juga kini ada film animasi yang menceritakan kehidupan sehari-hari anak-anak Indonesia. Judulnya NINA SAHABATKU.
[caption id="attachment_332961" align="aligncenter" width="300" caption="Film-film animasi Indonesia (infogaya tv.blogspot.com)"]
![13982539011557197592](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/04/13982539011557197592_300x83.098591549296.jpg?t=o&v=555)
Teknik animasinya bagus, telah menggunakan CGI. Namun sayang masih kaku.