Mohon tunggu...
Heru Santoso
Heru Santoso Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Olahraga Kreatif, Inovatif, dan Semangat Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi - Modul 3.1

29 April 2023   19:52 Diperbarui: 29 April 2023   19:54 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai-nilai yang tertanam dalam seorang pemimpin pembelajaran akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambil dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai-nilai tersebut diantaranya berpihak kepada murid, reflektif, inovatif, kolaboratif dan mandiri. Sebagai contoh seorang pemimpin pembelajaran jika sudah tertanam nilai berpihak kepada murid maka proses pembelajaran akan mementingkan kemajuan murid. Jika sudah tertanam nilai reflektif maka sebagai pendidik akan melihat kembali perkembangan dari keputusannya. Begitu juga halnya dengan nilai inovatif, kolaboratif dan mandiri.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan coaching memberikan penjelasan mengenai keinginan yang ingin dicapai sehingga harus membuat suatu keputusan agar keinginan tersebut terwujud. Dan tentunya dari kegiatan coaching dapat menghasilkan beberapa keputusan, namun dari keputusan tersebut perlu adanya tindakan nyata sehingga terlihat sudah efektif atau belum berdasarkan keinginan yang ingin dicapai. Pertanyaan akan timbul sebelum melakukan aksi nyata tersebut akankah berhasil keputusan yang ditentukan. Keputusan tersebut merupakan gagasan yang dianggap dapat membantu untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini dibutuhkan tindakan reflektif dari keputusan yang disampaikan.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Aspek sosial emosional mampu mempengaruhi pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilemma etika. Dilema etika merupakan dua hal yang masing-masing memiliki nilai kebenaran namun bertentangan. Dalam mengambil keputusan dilema etika memerlukan kontrol pada aspek sosial emosional dengan cara melihat masing-masing kepentingan tentunya kepentingan di sini adalah kepentingan peserta didik dan efek dari keputusan itu sendiri.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pendidik diharapkan mempunyai kemampuan membedakan permasalahan yang terjadi, apakah masuk ke moral atau etika. Untuk masalah ke moral tentunya sudah jelas bahwa dipertemukan antara dua hal yaitu benar dan salah, sedangkan etika masing-masing mempunyai nilai kebenaran. Sebelum menentukan apakah masalh moral atau etika perlu adanya 9 langkah pengujian.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan harus melihat akar permasalahan atau keinginan  yang ingin dicapai. Keputusan yang baik akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak selalu keputusan yang diambil langsung tepat sesuai dengan yang diinginkan, oleh sebab itu keputusan harus bersifat berpihak kepada murid, memiliki nilai kebajikan dan bertanggung jawab.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang dihadapi adalah 1) Meyakinkan paradigma yang telah diambil sebagai keputusan untuk diterima kepada lingkungan sekolah. 2) Mengajak warga sekolah secara menyeluruh untuk mengikuti keputusan yang telah diambil. 3) Adanya pandangan kepentingan berdasarkan pertemanan, status sosial dan kebutuhan. Tentunya pengambilan keputusan tersebut berpengaruh terhadap perubahan paradigma yang mulanya tidak mesti dilakukan menjadi wajib dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun