Mohon tunggu...
heru saputro
heru saputro Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

hay

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Dua Arah untuk Pembelajaran Daring yang Lebih Baik

7 Juli 2022   10:08 Diperbarui: 7 Juli 2022   10:19 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                Di mana kita bisa membuka diri pada mereka tanpa harus takut nggak disukai. Dengan teman yang toxic semua hal ini enggak bisa kalian dapatkan. Biasanya sikap mereka yang menuntut kalian untuk selalu bersikap dengan cara tertentu, atau menyukai dan membicarakan hal tertentu, bisa bikin kalian sering membohongi diri kalian sendiri. Kalian enggak bisa berekspresi karena takut dihakimi atau bahkan kehilangan teman.

               Sebaliknya bila bergaul dengan orang yang cenderung pesimis, maka dia juga akan ikut terpengaruh jadi kurang percaya diri dan tidak mau maju. Circle pertemanan

sangat mempengaruhi kehidupan seseorang karenanya, sangatlah penting untuk memahami seperti apakah lingkaran pertemanan yang dijalani selama ini. Apa lingkaran pertemanan tersebut berpengaruh baik, atau malah membawa dampak buruk pada anak.

               Selama pandemi ini banyaknya waktu yang kita habiskan di lingkungan masyarakat untuk itu kita harus pintar memilah milah pertemanan di masyarakat. Karna hidup berada di lingkungan toxic sangatlah berpengaruh pada diri kita, karna orang toxic tidak pernah tau keberadaan kita lagi banyaknya pikiran ataupun terpuruk, dan apa yang

mereka ucapkan apa yang mereka keluarkan kata kata dari mulutnya tidak pernah tau bila

menyakiti orang lain. Pengaruh daripada hidup di lingkungan yang toxic akan menyebabkan kita menjadi seorang yang takut bergaul karna adanya trauma dalam diri kita, karna seringkali kita yang ucapkan dan apa yang selalu kita bicarakan selalu salah, bahkan kita berpendapatpun selalu di cela.

                Karena banyak menghabiskan waktu sama teman yang toxic kalian jadi susah berekspresi dan melepaskan stress yang kalian alami. Bukannya nyaman dan senang, malah setress yang bertambah. Imbasnya stres yang kalian rasakan akan terasa oleh fisik kalian. Kalian jadi cepat lelah, pusing, merasa gelisah, dan nggak punya semangat. Untuk itulah kita agar selalu berhati hati dalam memilah milah pertemanan selama pandemi, karna selama pandemi ini banyaknya waktu dalam masyarakat. Untuk itu kita harus selalu hidup berdampingan dan perlu memilah milah pertemanan agar tidak berada di lingkungan toxic.

Kesimpulan

                Jadi komunikasi guru dan murid adalah salah satu aspek yang mendorong terciptanya peningkatan proses belajar mengajar. Komunikasi yang baik adalah saling interaksi secara langsung bisa dilaksanakan  dengan metode: sebelum saling interaksi secara langsung guru dan murid harus terbebas dari Covid-19, guru bisa mendatangi rumah rumah murid tersebut agar tau dan memantau proses belajar mengajar selama pandemi, pembelajaran di sekolah meskipun dilakukan satu bulan sekali atau satu minggu sekali, untuk murid proses belajar mengajar di sekolah bisa bergantian agar tidak mengakibatkan kerumunan.

                Serta dukungan dari orangtualah yang utama karna rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Untuk itu orang tua agar bisa mempunyai hubungan yang baik agar bisa mengarahkan anaknya ke pertemanan yang baik, membantu kita untuk mengenal diri  kita sendiri, membuat kita merasa dikenal dan dimengerti, dan mendukung kita saat kita sedang kesulitan karena bisa saja terjebak pada satu kebiasaan yang negatif. Biasanya pertemanan menyukai hal yang sama, dan bisa yang positif atau juga negatif. Seperti bergabung dengan kelompok aliran sesat atau berteman dengan geng yang memiliki pergaulan bebas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun