Ia melirik ke arah Komunis. Sedari tadi orang itu hanya diam. Gara-gara ditolong oleh Komunis ini ia sekarang dianggap kawannya. Ingin ia memakinya, memukulinya, membunuhnya. Tak ada gunanya ia selamat. Atau pun bisa jadi Komunis sengaja menolongnya agar ia ditangkap juga, pikirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!