Pemilihan presiden 2024 adalah ujian bagi kualitas demokrasi Indonesia. Semua calon presiden harus siap menghadapi tantangan-tantangan ini dengan bijak dan berkomitmen untuk memimpin negara Indonesia ke arah yang lebih baik.
Situasi Politik dan Keamanan dalam Pemilihan Presiden 2024
Pemilihan presiden 2024 di Indonesia akan menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi negara ini. Meskipun begitu, situasi politik dan keamanan dalam pemilihan tersebut tidak akan seberat pemilu sebelumnya.Â
Plt Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD, memprediksi bahwa pemilu dan pilpres 2024 akan lebih kondusif dibandingkan dengan pemilu 2019, melansir dari kominfo.go.id (03/07/2023).
Sebabnya, berkurangnya kampanye yang mengadopsi politik identitas. Meski begitu, pemerintah tetap harus tetap berwaspada terhadap potensi kemunculan kampanye politik identitas, terutama di media massa.
Selain tantangan tersebut, peran teknologi informasi dalam pemilihan presiden juga menjadi fokus. Teknologi informasi memiliki potensi untuk memengaruhi hasil pemilihan presiden dan bahkan memicu konflik sosial.Â
Oleh karena itu, calon presiden di pemilu 2024 idealnya memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi informasi dapat memengaruhi dinamika politik.
Mereka juga mampu membangun kontrak sosial-politik yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi demi menjaga stabilitas dan integritas pemilihan presiden tersebut.
Kontrak Sosial dalam Pemilihan Umum
Kontrak sosial merupakan sebuah kesepakatan vital antara calon presiden dan masyarakat, yang menggariskan visi, misi, dan program kerja yang akan dijalankan oleh calon presiden jika terpilih.Â
Kesepakatan ini mencakup janji-janji dari calon presiden dan harapan mendalam masyarakat akan kepemimpinan yang berintegritas dan adil.