Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hubungan Antar Subsistem dalam Sistem Administrasi Negara Indonesia

10 September 2023   13:18 Diperbarui: 10 September 2023   13:29 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Source: tekno.kompas.com)

Sistem Administrasi Negara Indonesia (SANI) merupakan suatu rangkaian penyelenggaraan kekuasaan negara yang menggandeng kemampuan penuh dari aparatur negara dan sumber daya yang tersedia, semuanya diarahkan untuk menjalankan tugas-tugas negara dengan efisien. 

Administrasi Negara melibatkan pengaturan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah atau aparatur negara, bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan negara. Disini, kita akan mengeksplorasi tingkat kompleksitas dan dinamika yang melekat dalam hubungan antara subsistem di dalam SANI.

Sebagai suatu sistem yang kompleks, SANI terdiri dari beragam subsistem yang berinteraksi satu sama lain, termasuk sistem manajemen, sistem kepemimpinan, sistem birokrasi, dan banyak komponen lainnya (Marita Ahdiyana, 2010). SANI tercermin dari banyaknya subsistem yang saling berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap satu sama lain. 

Selain itu, SANI juga terstruktur secara rumit, terbagi menjadi pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai lembaga negara lainnya. Hal ini menciptakan banyak pelaku yang terlibat dalam SANI, dan koordinasi di antara subsistem tersebut menjadi semakin rumit.

Dalam SANI, hubungan antara subsistem-subsystem ini bersifat dinamis dan saling memengaruhi. Sebagai contoh, sistem manajemen dapat memengaruhi kinerja sistem birokrasi dalam menjalankan tugas-tugas negara, dan sebaliknya, sistem birokrasi memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam sistem manajemen. 

Selain itu, dinamika hubungan antara subsistem juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan politik dan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, SANI harus memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan dalam dinamika hubungan antara subsistem dan pengaruh dari faktor-faktor eksternal yang memengaruhinya.

Administrasi Negara sebagai Suatu Sistem

Administrasi Negara adalah suatu proses penyelenggaraan kebijakan negara atau pemerintahan dengan tujuan mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan. Sebagai sebuah sistem, Administrasi Negara terdiri dari berbagai komponen atau subsistem seperti sistem manajemen, sistem kepemimpinan, sistem birokrasi, dan lain sebagainya. 

Dalam artikel ini, saya mengulas Administrasi Negara sebagai suatu sistem dan mengidentifikasi asumsi dasar yang terkait dengan sistem Administrasi Negara.

Sistem dapat diartikan sebagai suatu entitas yang terdiri dari berbagai komponen atau subsistem yang saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dengan tujuan mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem juga dapat dijelaskan sebagai kumpulan elemen-elemen yang memiliki keterkaitan dan berpengaruh satu sama lain dalam upaya mencapai suatu tujuan yang spesifik (Ayi Karyana, 2017).

Administrasi Negara dapat dilihat sebagai suatu sistem karena terdiri dari beragam subsistem yang saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, sistem manajemen memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas negara dalam sistem birokrasi, dan sebaliknya, sistem birokrasi memengaruhi pengambilan keputusan dalam sistem manajemen. 

Di samping itu, Administrasi Negara juga memiliki karakteristik sistem seperti sifat abstrak, buatan manusia, terbuka, hidup, dan kompleks.

Beberapa asumsi dasar yang terkait dengan sistem Administrasi Negara meliputi:

- Administrasi Negara adalah sistem yang terdiri dari beragam subsistem yang saling terkait dan berpengaruh satu sama lain.

- Administrasi Negara memiliki tujuan yang jelas dan spesifik, yakni mencapai tujuan negara.

- Administrasi Negara memiliki struktur yang kompleks, terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga negara.

- Administrasi Negara dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan politik dan sosial dalam masyarakat.

- Administrasi Negara harus mampu beradaptasi dengan dinamika hubungan antar subsistem dan faktor eksternal yang memengaruhi jalannya sistem ini.

Subsistem dalam Sistem Administrasi Negara Indonesia

Sistem Administrasi Negara Indonesia (SANI) terdiri dari berbagai subsistem yang saling terkait dan memengaruhi satu sama lain dalam upaya mencapai tujuan negara. Dalam SANI, terdapat beberapa subsistem kunci, seperti yang dijelaskan (Mukmin Muhammad, 2017).

Subsistem politik dalam SANI melibatkan lembaga-lembaga negara seperti DPR, DPD, dan Presiden. Subsistem politik memiliki peran utama dalam proses pembuatan kebijakan negara dan pengambilan keputusan politik.

Subsistem hukum dalam SANI mencakup lembaga-lembaga yang terkait dengan hukum, seperti Mahkamah Agung, Kejaksaan, dan Kepolisian. Subsistem hukum bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum.

Subsistem birokrasi dalam SANI terdiri dari lembaga-lembaga pemerintah seperti Kementerian dan Badan-badan Nasional. Subsistem birokrasi memiliki peran sentral dalam pelaksanaan kebijakan negara dan pelayanan publik.

Hubungan antara subsistem-subsystem dalam SANI bersifat dinamis dan saling memengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, subsistem politik dapat memengaruhi subsistem hukum dalam proses pembuatan kebijakan negara, dan sebaliknya, subsistem hukum memengaruhi subsistem politik dalam pengambilan keputusan. 

Selain itu, dinamika hubungan antar subsistem juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan politik dan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, SANI harus memiliki kemampuan adaptasi yang kuat terhadap perubahan dalam hubungan antar subsistem dan dampak dari faktor-faktor eksternal yang memengaruhi sistem ini.

Dinamika Hubungan Antar Subsistem

Dalam Sistem Administrasi Negara Indonesia (SANI), terdapat berbagai subsistem yang saling terkait dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan negara. Dinamika hubungan antar subsistem dalam SANI bersifat dinamis dan saling memengaruhi. Beberapa aspek yang terkait dengan dinamika hubungan antar subsistem dalam SANI adalah sebagai berikut:

Interaksi antar subsistem dalam SANI terjadi ketika satu subsistem memengaruhi subsistem lainnya dalam upaya mencapai tujuan negara. Sebagai contoh, subsistem politik memiliki pengaruh terhadap subsistem hukum dalam proses pembuatan kebijakan negara, dan sebaliknya, subsistem hukum dapat memengaruhi subsistem politik dalam pengambilan keputusan.

Konflik dan koordinasi antar subsistem dalam SANI dapat muncul ketika terdapat perbedaan pandangan atau tujuan di antara subsistem tersebut. Konflik antar subsistem bisa menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan negara, sementara koordinasi antar subsistem dapat mempercepat pencapaian tujuan negara (Endang Wirjatmi Trilestari, 2008).

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi dinamika hubungan antar subsistem dalam SANI, di antaranya:

- Perubahan politik dan sosial di masyarakat.

- Perubahan kebijakan negara.

- Perubahan struktur organisasi dalam SANI.

- Perubahan kepemimpinan dalam SANI.

Semua faktor ini dapat memengaruhi bagaimana subsistem-subsystem dalam SANI berinteraksi dan beradaptasi untuk mencapai tujuan negara dengan lebih efektif.

Masalah Pelayanan Publik di Indonesia dalam Perspektif Administrasi Publik

Pelayanan publik merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam Sistem Administrasi Negara Indonesia (SANI). Kualitas pelayanan publik yang kurang memuaskan dapat memiliki dampak serius, termasuk penurunan minat investasi dan buruknya hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu usaha yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan mutu pelayanan publik di Indonesia.

Kualitas pelayanan publik yang buruk dapat mengakibatkan penurunan minat investasi di Indonesia. Ini disebabkan oleh potensi biaya tambahan yang harus ditanggung oleh para investor akibat pelayanan publik yang tidak efisien, yang pada gilirannya dapat merusak iklim investasi negara.

Selain itu, buruknya pelayanan publik juga dapat berdampak negatif pada hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat terkikis jika pelayanan publik yang diberikan tidak memenuhi harapan.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia, beberapa langkah perlu dilakukan, seperti yang diusulkan (Abdul Mahsyar, 2011) :

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

- Memperbaiki kualitas infrastruktur yang terkait dengan pelayanan publik.

- Meningkatkan kualitas sistem informasi yang digunakan dalam pelayanan publik.

- Mempromosikan partisipasi masyarakat dalam penyediaan layanan publik.

Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan publik di Indonesia, yang pada gilirannya akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi dan hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dalam Sistem Administrasi Negara Indonesia

Sistem Administrasi Negara Indonesia (SANI) adalah sebuah sistem yang kompleks dan dinamis, terdiri dari berbagai subsistem seperti sistem politik, sistem hukum, dan sistem birokrasi yang terkait dan memengaruhi satu sama lain dalam mencapai tujuan negara. Kompleksitas SANI memerlukan koordinasi yang baik antar subsistem agar tujuan negara dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Salah satu poin penting dalam SANI adalah pelayanan publik. Buruknya pelayanan publik dapat berdampak negatif pada penurunan investasi dan hubungan kerja. Seyogyanya, diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas sistem administrasi negara Indonesia.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia antara lain adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, peningkatan sistem informasi, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pelayanan publik.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah Republik Indonesia harus konsisten melakukan upaya peningkatan kualitas sistem administrasi negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun