Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemerdekaan dan Keteladanan Guru Bangsa bagi Karakter Generasi Muda

17 Agustus 2023   08:59 Diperbarui: 18 Agustus 2023   21:39 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Muda dan Guru saling menghormati (portaldik.id)

Generasi muda memegang peran sentral dalam membentuk masa depan suatu bangsa. 

Saat merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia, kita tak boleh lupakan makna penting karakter kuat, berintegritas yang dimiliki kaum muda. 

Mereka adalah tonggak kepemimpinan masa mendatang, siap menghadapi tantangan dan membuat keputusan. 

Karakter yang tumbuh kuat dan berakar pada nilai-nilai luhur menjadi fondasi bagi kemajuan dan sukses bangsa.

Kita takkan lupa warisan gagasan dan keteladanan dari para pendiri bangsa, seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Ki Hadjar Dewantara, Hamka dan lainnya. 

Mereka menjadi panduan bagi generasi muda dalam mengembangkan karakter yang tangguh. 

Kepahlawanan serta pengorbanan yang dicontohkan oleh mereka mampu membangkitkan semangat nasionalisme serta cinta tanah air pada generasi penerus. 

Nilai-nilai mulia, seperti kejujuran, keadilan, dan semangat gotong royong yang tercermin dari tindakan pendiri bangsa, mampu membentuk fondasi moral yang kokoh bagi generasi muda.

Peran mereka sebagai pilar masa depan bangsa, generasi muda memerlukan arahan dan contoh. 

Kisah-kisah kepahlawanan dan visi para pendiri bangsa bukan hanya sekadar cerita masa lalu, melainkan pijakan kuat bagi langkah-langkah generasi penerus. 

Inspirasi dari masa lalu menjadi bahan bakar semangat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Identitas Keindonesiaan dan Implementasi Pancasila oleh Generasi Z di Era Informasi

Kenal dengan jati diri Indonesia dan nilai-nilai Pancasila untuk generasi Z di zaman digital, wajib dan sangat penting. 

Sebab, mengerti jati diri sebagai bangsa Indonesia membantu anak muda cinta tanah air dan menjaga persatuan. 

Sementara paham nilai-nilai Pancasila, seperti tolong-menolong, keadilan, dan persatuan, membantu anak muda menjadi pribadi yang jujur dan berintegritas. 

Identitas dan nilai-nilai ini juga memberikan pedoman moral yang penting saat menghadapi tantangan zaman digital.

Sebaliknya, di era digital, ada tantangan baru dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda sekarang getol dalam mencari informasi dengan cara yang beda. 

Pastinya ada risiko pengaruh budaya asing yang bisa merusak nilai-nilai, ditambah dengan informasi yang belum tentu benar di media sosial. 

Jadi, generasi muda perlu belajar bagaimana memilah dan memeriksa informasi agar tidak terjebak dalam pandangan yang bertentangan dengan Pancasila.

Nilai Keteladanan dari Tokoh Pendiri Bangsa

Para Founding Father yang membentuk bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang bisa jadi teladan bagi kita generasi muda. 

Mereka mengajarkan hal-hal penting seperti cinta kepada tanah air dan bangsa, siap untuk berkorban, menghargai satu sama lain, mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, serta memegang teguh nilai toleransi dan semangat persatuan.

Tak hanya itu, tokoh-tokoh ini juga menunjukkan rasa takwa kepada Tuhan, artinya menjalani kehidupan dengan moral dan etika yang kuat. 

Mereka mengedepankan keadilan dan memahami betapa berharganya kemerdekaan yang telah diraih. 

Kemandirian juga menjadi nilai penting yang mereka pegang, serta menghargai keragaman dalam kebhinekaan dan bertujuan menciptakan kesejahteraan bagi semua orang.

Bagaimana nilai-nilai hebat ini bisa dipraktekan dalam kehidupan kita sehari-hari terutama untuk generasi muda? 

Pertama, kita bisa mencintai Indonesia dengan cara menghargai kebudayaan kita dan berperan dalam membangun negeri ini. 

Kedua, dengan gotong-royong dan membantu sesama, kita mengamalkan semangat pengorbanan. 

Ketiga, saling hormat-menghormati adalah kunci untuk hidup dalam harmoni, terhindar dari tindakan diskriminatif.

Kemudian, kita bisa aktif dalam hal-hal yang bermanfaat bagi bangsa, serta menjunjung tinggi nilai toleransi dalam setiap interaksi. 

Semangat persatuan harus kita tunjukkan dengan menghormati perbedaan dan menjaga perdamaian. Tentu saja, menjaga keyakinan kepada Tuhan adalah hal yang penting, dan keadilan harus dijalankan dalam semua situasi.

Jangan lupakan juga untuk menjaga kemerdekaan dengan memanfaatkan hak-hak kita secara bijak, serta belajar mandiri dan mengembangkan inisiatif dalam hidup. 

Menghargai keragaman budaya juga harus menjadi bagian dari kita, dan kita bisa menyumbang dalam mewujudkan kesejahteraan dengan cara aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Budaya Global dan Melestarikan Budaya Lokal

Globalisasi, yang membawa budaya dari seluruh dunia, bisa membuat budaya kita sendiri terancam. Terkadang, masyarakat lebih tertarik dengan hal-hal baru yang dianggap lebih praktis daripada budaya kita sendiri. 

Masalahnya, generasi muda juga kurang tertarik belajar dan menjaga budaya warisan.

Setidaknya, globalisasi juga bisa membawa hal baik dan buruk. Di satu sisi, globalisasi bisa membuat wisatawan tertarik pada seni, kerajinan, dan tradisi kita. 

Tetapi di sisi lain, globalisasi bisa mengancam budaya kita. Kita mungkin lebih mementingkan diri sendiri dan kehilangan semangat gotong-royong.

Itulah mengapa kita perlu jaga budaya kita. Budaya lokal adalah bagian dari kita sebagai orang Indonesia. 

Dengan menjaga budaya kita, kita bisa merasa lebih mencintai tanah air dan bangga menjadi warga negara Indonesia. Selain itu, budaya kita juga bisa menjadi peluang ekonomi dan pariwisata yang baik untuk negara kita.

Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Pendidikan punya peran penting dalam membentuk kepribadian anak muda. Pendidikan tentang menjadi warga negara yang baik bisa menghasilkan generasi yang cerdas dan berbudi luhur. 

Pelajaran tentang nilai-nilai Pancasila jadi bagian penting dalam pendidikan, maka dari itu adalah dasar negara dan etika dalam hidup bersama.

Untuk memperkuat pendidikan, pelatihan berkualitas tinggi juga diperlukan. Ini bisa membuat pendidikan di Indonesia lebih baik. 

Jika pelatihan ini juga mengedepankan karakter bangsa, maka akan membantu mengokohkan jati diri kita sebagai Indonesia dan nilai-nilai yang kita anut. 

Selain itu, pelatihan ini juga membuka peluang kerja dan bikin generasi muda lebih siap menghadapi persaingan di zaman globalisasi.

Jadi, melatih generasi muda dengan pelajaran yang berkualitas dan nilai-nilai keindonesiaan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang baik buat Indonesia (*)

Heru Wahyudi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun