Koalisi, PAN Justru Bahagia
Cak Imin Keluar Dari-----
Ditulis Oleh Heru Subagia
 Pengamat Politik dan Sosial Alumni UGMÂ
Jalan lurus meloloskan Erich Thohir akan mudah ketika PKB akan mundur dari Koalisi Indonesia Maju. Mundurnya PKB akan memberikan peluang besar bagi Menteri BUMN Erich Thohir yang memang dari awal didukung penuh oleh PAN sebagai calon wakil presiden. Bagi PAN berburu politik dengan portofolio siapapun presidennya wakilnya wajib Erich Thohir.
Bila mana PKB mundur dari koalisi yang baru saja dibentuk dan diumumkan di acara Ultah PAN Ke-25 artinya Muhaimin Iskandar yang konon "Ngebet" Â banget menjadi wakil presiden Pranowo-Subianto dengan sendirinya gugur untuk menjadi calon kandidat cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu. Konsekuensinya Cak Imin harus mencari partai atau koalisi partai lain yang menampung ambisinya sebagai calon presiden.
Menurut Cak Imin harusnya wakil Prabowo Subianto jatuh pada dirinya. PKB bersama Gerindra awalnya membentuk Koalisi Indonesia Raya ( KIR ). Dalam kesepakatan awal sudah ditentukan Capresnya adalah Prabowo Subianto, dan Cak Imin sendiri belum mendapatkan tiket cawapres.Â
Dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Maju ( KIM) yang terdiri dari Golkar, PAN, Gerindra dan PKB otomatis peluang Cak Imin akan semakin terhempas oleh calon cawapres dari partai tergabung seperti Airlangga Hartarto  dari Golkar dan Erich Thohir dari PAN.
Kemungkinan juga ada penambahan calon cawapres baru yakni Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka akan mempunyai peluang  manggung juga. Kesempatan Gibran Rakabuming Raka mengajukan sebagai cawapres sedang menunggu gugatan pembatasan umur calon presiden dan wakilnya.
Peluang Gibran Rakabuming Raka sangat tinggi karena ruang lingkup kerja dan pengaruh politik dari bapaknya yakni Jokowi. Â Diduga juga jika Koalisi Indonesia Maju ada keterkaitan dan komitmen politik dengan Jokowi. Maklum juga 3 ketua partai dalam koalisi tersebut adalah para menteri pembantu Presiden Joko Widodo .
Dengan adanya peta yang sangat sengit bertarung menuju kursi Cawapresnya Prabowo Subianto, kemungkinan besar Cak Imin kecil untuk bisa diambil dan diputuskan menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024. Justru Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi kuda hitam pendamping Prabowo Subianto.Â
Wajar saja Cak Imin selalu membuat  manuver politik untuk hengkang dari Gerindra dan saat ini juga belum sepenuhnya mendukung dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Akrobatik politik Cak Imin yang belum total menunjukkan keseriusan bergabung  Koalisi Indonesia Baru . Indikasi ini akan menjadi ancaman yang serius bagi komitmen awal untuk pendirian Poros Baru Koalisi Indonesia Baru . Hanya saja, jika melihat dari peringan politik , hengkangnya PKB dari Koalisi Indonesia Maju, posisi PAN akan diuntungkan.Â
PAN akan lebih mudah mendorong dan mencalonkan Erich Thohir sebagai cawapres. Tinggal berebut dengan Golkar, itupun jika Airlangga Hartarto masih tertarik untuk menjadi cawapres. PAN akan lebih mudah dan murah biaya politiknya jika Cak Imin betul akan keluar dari Koalisi Indonesia Baru.Â
Kalau untuk peluang Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pesaing Erich Thohir kiranya masih jauh dan butuh proses politik panjang dan berliku. Tetapi, di lain sisi hengkangnya PKB akan menjadi pukulan telak bagi PAN dan Golkar yang baru saja merapatkan dukungannya pencapresan Prabowo Subianto.
Bagaimana kelanjutan nasib Koalisi Indonesia Baru jika tampa PKB ? Akankah berlanjut atau bubar lagi ditengah jalan atau bekanjut dan PAN yang akan beruntung sepanjang massa?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI