Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Benarkan PAN Akan Konsisten Dukung Prabowo Subianto Sampai Tuntas?

22 Agustus 2023   16:05 Diperbarui: 22 Agustus 2023   16:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menguji Komitmen PAN Lanjut Dukung Prabowo Atau Membelot Ketika Elektabilitas Ganjar Pranowo Rebound?

Pada akhirnya Partai Amanat Nasional (PAN)  memutuskan Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Presiden 2024. Keputusan ini menjadi sebuah kontroversi diinternal organisasi PAN. Keputusan yang dirasa tiba-tiba dan disinyalir banyak keganjilan.

Menjadi pertanyaan besar jika tiba-tiba naiknya elektabilitas atau tingkat keterpilihan Partai Amanat Nasional (PAN)  diklaim berhubungan langsung dengan keputusan politik Pencapresan. PAN pada akhirnya  di bawah kepemimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) mendukung calon presiden Prabowo Subianto.

Trend positif PAN yang semakin diterima oleh masyarakat dari bulan ke bulan menunjukkan tren membaiknya animo masyarakat menerima PAN diantara banyak partai besar yang lebih eksis duluan. Saat ini PAN masih terlempar sebagai partai yang berada di deretan parpol papan atas, bahkan PAN selalu dicap sebagai parpol yang selalu menjadi under dog dari hasil survey  politik, perolehan elektabilitas Selakau di bawah 2 persen.

Saat ini , PAN menjadi partai dengan genre politik berbeda  berbeda, sedang digandrungi anak muda dan menjadi  partai modern dan  partai terbuka atau majemuk dengan mengambil sikap tegas politik ide dan gagasan.

Deretan barisan artis menjadi kekuatan besar dalam daya dongkrak elektabilitas, menjadi magnet khusus bagi kawula muda. Tagline PAN ..PAN ...menjamur di semua lapisan masyarakat dibarengi dengan santernya iklan politik yang bertebaran di media online,TV dan iklan berbayar lainnya.

Bukti kerja keras kader dan juga kegesitan Ketua Partai Zulkifli Hasan menjadi nahkoda partai berlogo matahari bersinar yang menjadi portofolio utama menjadikan PAN  menjadi salah satu karya yang akan  menembus ambang batas 'parliamentary threshold.

Kerja-kerja  politik Zulhas dan kader di bawah  dinilai membuahkan hasil dan memastikan tiket PAN ke Senayan dan apa yang menjadi target PAN memperoleh 60 kursi DPR RI akan tercapai. Dengan tercapainya target tesebut PAN diprediksi akan menjadi 5 partai besar nasional yang akan mewarnai penuh dinamika dan kontestasi politik nasional.

Pertanyaannya, apakah elektabilitas PAN akan konsisten naik paska deklarasi dukungan ke Prabowo Subianto? Apakah PAN akan konsisten mendukung Prabowo Subianto sampai tuntas ?

Perlu dicermati  hasil survei politik yang saat ini menjadi acuan data angka PAN memperoleh kenaikan elektabilitas terbaru bukan menjadi patokan untuk menjustifikasi elektabilitas PAN naik karena dukungannya ke capres Prabowo.

 Perhatikan secara seksama  jika  yang dirilis lembaga survei Indikator Politik diumumkan pada Jumat 18 Agustus 2024 dengan data survey responden dipakai sebelum PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Angka survei menunjukkan elektabilitas PAN memperoleh angka 4,3 persen. Catatan penting jika  survei nasional Indikator Politik yang digelar 15-21 Juli 2023. Sementara PAN baru mengumumkan sekaligus  mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo di Gedung Proklamasi Menteng, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Artinya peroleh elektabilitas PAN saat ini tidak ada hubungan sama sekali dengan pencapresan Prabowo Subianto.

Dapat dikatakan jika pernyataan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan perlu dikaji dan dipelajari dengan bijak. Perlu dikaji ulang statement yang  menyatakan tingkat elektabilitas bakal Calon Presiden Prabowo Subianto semakin naik setelah partainya masuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Dikutip dari berbagai sumber, telah terjadi kesepakatan politik empat partai politik yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tengah membahas sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pembahasan mengenai cawapres itu dilakukan setelah Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menegaskan, penentuan cawapres Prabowo akan dilakukan secara musyawarah mufakat bersama para ketua umum partai politik koalisi.

Publik kaget  dikejutkan oleh akrobatik politik elite politik PAN yang tiba -tiba mendukung Prabowo Subianto secarik Capres 2024. Partai Reformis besutan Amien Rais Partai Amanat Nasional (PAN)  resmi mendeklarasikan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Deklarasi dukungan ini pun disampaikan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas. Menjadi catatan politik yang pedas jika nama Prabowo Subianto tidak ada dalam keputusan Rakernas 2022 dan dalam Rakornas PAN di Semarang awal tahun 2023 justru nama Pasangan Ganjar -Erich yang menguat dan menjadi indikasi PAN akan mendukung total pencapresan Ganjar Pranowo.

Nasi sudah menjadi bubur, Partai Amanat Nasional (PAN) telah memutuskan mengusung Prabowo Subianto sebagai bacapres di Pilpres 2024. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Prabowo merupakan jalan tengah.
Politik jalan tengah menjadi keputusan akhir, hal itu disampaikan oleh Zulhas saat sambutan di konsolidasi PAN di Medan. Awalnya dia mengatakan jika PAN telah 2 kali kalah di pemilihan presiden, sehingga mereka ingin menang di Pilpres 2024.

Dasar bagi penentuan pilihan PAN menurut Zulkifli Hasan untuk mewujudkan itu, PAN mempertimbangkan hasil survei hingga pengamat sebelum memutuskan pilihan. Berdasarkan hal tersebut, mereka akhirnya memutuskan mendukung Prabowo Subianto.
"Berdasarkan survei, berdasarkan wawancara, berdasarkan diskusi kepada para pengamat sama cerdikia, sekarang ini Pak Prabowo yang terus rata-rata 10 persen," kata Zulhas, Jumat (18/8/2023).

Dasar pilihan PAN karena sosok Prabowo juga disebut sebagai jalan tengah. Zulhas menyebutkan jika bacapres saat ini ada satu kanan dan satu kiri.

"Juga sebagai jalan tengah, satu kanan satu kiri, ini jalan tengah. Oleh karena itu kita sudah memutuskan kita mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden".

Pada saatnya, waktu akan menjadi saksi sejarah  apakah kiranya keputusan akhir politiknya partai berlogo matahari bersinar ini masih bisa berubah arah atau PAN akan tetap solid untuk ke-3 kalinya berdiri tegak mendukung pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Jika PAN selaku berkomitmen pada hasil survei politik untuk dijadikan pilihan capres, ada temuan terbaru yang bakal menjadi boomerang bagi keputusan PAN yang sudah buru -buru deklarasikan ke Prabowo Subianto capres 2024.

 Dalam survey Kompas terbaru,  simulasi 5 bacapres menunjukkan Ganjar Pranowo 31.8%, Prabowo 27.8 % dan Anies 15.6%. Selisih keunggulan Ganjar 4% lebih tinggi dari Prabowo.


Survei dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka yang dimulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Dilihat Senin (21/8), responden dalam survei ini sebanyak 1.364 yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia.

Bagiamana sikap politik dukungan ke Prabowo jika pada akhirnya elektabilitas PAN dan juga elektabilitas Prabowo Subianto akhirnya terperosok?

Mempertimbangkan batas akhir pendaftaran calon presiden dan wakilnya  cukup lama yakni awal November 2023 dan kompetisi elektabilitas capres  tentunya masih akan banyak kejutan dan juga manuver politik pencapresan baik dari partai ataupun koalisi partai.

Pada akhirnya bisa dikatakan sebelum hari pencoblosan Pilpres 14 Februari 2024 bisa dikatakan semua entitas politik bergerak liar dan tidak terprediksi dengan jelas. Sejarah akan mencatat, siapa politisi, elite partai dan juga partai yang konsisten dan tegak lurus pada garis politiknya salam dukung mendukung calon presiden 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun