Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jalan Terjal Ganjar Pranowo Menuju Kursi Presiden RI

4 Agustus 2023   09:40 Diperbarui: 4 Agustus 2023   09:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah yang menjadi pertaruhan kredibilitas dan integritas Ganjar Pranowo adalah sejauh mana elektabilitas Ganjar Pranowo paska meninggalkan jabatan sebagai Gubernur Jateng.

Saat ini dan mendatang, tantangan yang harus diambil dan dihadapi oleh Ganjar Pranowo sangat berat.

 Pertama, Ganjar Pranowo harus bisa berdiri tegak dan lurus dengan proses pencalonan presiden yang sedang berlangsung. Ganjar Pranowo wajib menaikkan elektabilitas. Ganjar Pranowo harus mengambil alih posisi puncak sebagai Capres terkuat dan paling berpeluang menang di pilpres 2024.

 Tugas kedua adalah Ganjar Pranowo wajib mendongkrak nilai jualnya di depan partai dan juga partai atau koalisi lain. Partai PDIP san juga PPP yang sudah resmi dukung Ganjar Pranowo harus berbarengan melakukan lobi dan juga manuver politik menambah dukungan politik partai lain. Kecil kemungkinan menang Pilpres jika dukungan politik  hanya PDIP dan PPP beserta partai non parlemen Perindo dan Hanura.

Tantangan ketiga, Ganjar Pranowo wajib menampilkan performa politik secara intensif dan komprehensif. Saat ini bayangan profile Ganjar Pranowo sebagai penerus Jokowi sangat kental. Masalahnya jika Jokowi sendiri akhirnya dukung Prabowo Subianto bakal menjadi boomerang bagi ekosistem politik dan karir politik seorang Ganjar Pranowo. Harus berani meninggalkan citra berlebihan dari sidik Jokowi. Pastikan jika Ganjar Pranowo adalah asli Ganjar Pranowo bukan kloning dari Jokowi.

Warning untuk Ganjar Pranowo adalah disaat semua  posisi jabatan politik berakhir Ganjar Pranowo justru akan dipreteli dan akhirnya ketendang  dalam proses pencalonan presiden. Semua bisa terjadi dan bisa juga dilakukan oleh internal partai politik sendiri atau sebuah konsorsium politik lainnya. Bahaya didepan mata jika  adanya kesengajaan sistemik yang menurunkan Legitimasi politik sebagai capres. Kesengajaan membatasi partai lain  untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam waktu terbatas.

Pada saat bersamaan, Ganjar Pranowo dibiarkan bergerak dan berjalan sendirian untuk melakukan kampanye serta sosialisasi diri. Pihak lain dengan sengaja membatasi dukungan dan juga pendanaan kegiatan politik Ganjar Pranowo. Bisa ditebak, Elektabilitas Ganjar Pranowo akan terjungkal dan terjun bebas. Pada saat itulah ada pembenaran politik untung mendongkel dan kemudian menggusur Pencapresan Ganjar Pranowo yang sedang dijalankannya.

Gerakan anti Ganjar akan secara masif dilakukan oleh lawan politik atau dilakukan oleh sebuah proxy. Parahnya jika lawan bisa berhasil pengaruhi para pemilik modal besar untuk putar haluan meninggalkan Ganjar Pranowo.

Jika pemilik modal susah membayar media  untuk  Framing di media on-line dan TV, akan menjadi bencana besar bagi Ganjar Pranowo. Media  menjadi bagian propaganda politik yang semakin menyudutkan reputasi dan juga pencapaian politik Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo secara pribadi bukan miliader atau pengusaha kaya raya , dipastikan akan kocar -kacir melakukan perlawanan masif dari lawan. Semua butuh uang dan dana besar mempertahankan isu dan juga framing di media.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun