Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menebak Manuver Politik Puan Maharani Bertemu dengan Cak Imin

27 Juli 2023   15:24 Diperbarui: 27 Juli 2023   15:27 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dunia politik itu kejam dan bengis, tetapi bagi politis dikatakan  jika bekerja di politik bagian pekerjaan seniman. Bagian pekerjaan yang  membahagiakan dan penuh dengan suka cita karena akhir dari politik itu adalah kekuasaan dan jabatan .

 Betul kata pepatah jika politik itu dinamis dan sangat cair  Tidak pernah ada kawan dan lawan abadi kecuali adanya kebersamaan kepentingan yang mengarahkan mereka bersatu. Politik adalah bagaimana dan caranya untuk mencapai tujuan kekuasaan. Kalau perlu jalan dosa dan melanggar moral pun dilakukan dan ditebus untuk meraih kenikmatan jabatan atau kekuasaan.

Politik nasional saat ini sedang haduh dan terjadi carut marut arah dan peta koalisinya. Padahal waktu pilpres dan pileg sudah dekat. Banyak kerjasama dan keselamatan politik menjadi rapuh dan dilanggar bersama  

Kendati PKB dan  Gerindra sudah sepakat bekerja sama di bidang politik dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, namun dua partai PKB dan Gerindra belum secara komplit menaati dan menghormati Komitmen kerjasama politik tersebut. Batasan kerja sama politik sebatas kesepakatan pencapresan Prabowo Subianto.

PKB sepertinya belum puas dan juga lapang dada menerima keputusan dan komitmen politik. Pasalnya, hanya Gerindra yang beruntung karena Ketum Gerindra Prabowo Subianto disepakati menjadi capres sementara PKB belum mendapatkan komitmen dan juga kerja sama politik yang menguntungkan bagi PKB. Sialnya, sebagai mitra Koalisi ,PKB juga diacuhkan untuk mendapatkan tiket Cawapresnya. Cak Imin tidak serta merta langsung dijadikan wakilnya Prabowo Subianto.

Bagi Gerindra  alasan PKB belum diberikan jabatan strategis diartikan jika portofolionya PKB belum bisa menjadi jaminan untuk menambah dan juga memberikan daya dongkrak positif bagi Kemenagan Prabowo maju di Pilpres 2024.

Elektabilitas Cak Imin masih diragukan oleh Gerindra dan kemungkinan besar menjadi alasan Gerindra harus berputar arah mencari solusi agar Prabowo Subianto dapat didampingi oleh cawapres yang bisa diandalkan.

 Jalan politik yang diambil oleh Prabowo Subianto adalah mencoba melakukan  penjajakan politik dengan berduet dengan Erich Thohir. Dalam sebuah momen khusus, Prabowo dan Erick Thohir tampak 'mesra' belakang ini. Momen keduanya mendampingi Jokowi saat berkunjung ke PT Pindad di Malang, Jawa Timur.

Kemesraan tersebut membuat publik berspekulasi soal pasangan capres-cawapres di 2024. Di lain kesempatan , Erick Thohir mengunggah foto semobil berdua dengan Prabowo. Momen tertawa bersama Prabowo diunggah Erick Thohir di akun media sosialnya, Rabu (26/7). Erick Thohir dan Prabowo terlihat duduk bersama Bacapres Gerindra, Prabowo Subianto belakangan waktu kerap terlihat mesra bersama Menteri BUMN, Erick Tohir.

PKB melihat jika kemesraan Prabowo Subianto dan Erich Thohir menjadi trigger friksi baru antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dikutip dari berbagi sumber, PKB menolak keras wacana duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir di Pilpres 2024. PKB menekankan akan berjuang mencari takdir yang lebih baik bila Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak menjadi pendamping Prabowo.

Harlah PKB yang Ke-25 menjadi titik awal kebangkitan politik dimana entri start  PKB akan terus berjuang mencari takdir yang lebih baik. Hal tersebut diamini oleh  Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Senin (24/7/2023).

Menurut Jazilul, Harlah PKB di Stadion Manahan Solo menjadi ikrar seluruh jajaran kader, pengurus, hingga relawan bahwa Cak Imin itu capres/cawapres. Tentunya hal ini menjadi syarat wajib bila ada pihak yang ingin bekerja sama dengan PKB.

Dorongan pencerahan politik untuk PKB datang juga dari Ketua DPP PDIP  Puan Maharani. Langjah politik Puan Maharani patut dicurigai, dalam beberapa pekan ini sangat agresif menjalankan komunikasi politik dan juga mengeluarkan statemen politik yang berani dan kontroversial. Mungkinkah ini menjadi tanda -tanda  awal Puan Maharani mencoba mengkudeta pencapresan Ganjar Pranowo?

Dalam pidato sambutan di Harlah PKB yang Ke-25 Puan membocorkan  calon wakil presiden dari PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Boleh aja Puan belum berani menyebutkan dalam pidatonya yang mengatakan Cak Imin akan digandeng oleh Puan Maju di Pilpres 2024. Membentuk poros baru dengan genre koalisi partai politik yang baru juga.

 Pengumuman  Puan dengan mengutip nama Cak Imin sebagai bagian 5 cawapres PDIP  sontak membuat geger dunia politik dengan diumumkan nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres PDIP.

Puan Maharani mengumumkan calon wakilnya dari  partainya mengerucut ke lima nama yang berpotensi mendampingi Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024. Mereka adalah Cak Imin Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa.

Puan Maharani memberikan sinyal kuat akan terjadinya kerja sama politik yang lebih intim. Diinformasikan jika Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani tiba di kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Pertemuan dua petinggi partai tersebut untuk makan siang bersama dan membahas dinamika politik terkini.

Puan sendiri tiba pukul 12. 44 WIB disambut langsung oleh Cak Imin. Puan yang tampak mengenakan stelan hitam berjalan didampingi Cak Imin, langsung menuju ke dalam Rumah Dinas di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan.
Dikutip dari berbagai sumber Jika kedatangan Puan tak sendiri. Ia didampingi Ketua DPP Bidang Energi dan Pertambangan PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Ketua DPD Jawa Timur Said Abdullah. Agenda kunjungan Puan diketahui telah lama mencuat.

Banyak yang memprediksi jika Puan dan Cak Imin akan berbicara sangat serius tidak lanjut ucapannya Puan yang memberikan peluang bagi Cak Imin menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Bisa dikatakan jika PDIP akan terus  mengajak dan menggoda PKB bermitra dengan PDIP. PDIP sengaja  memasukkan nama Cak Imin dalam pengerucutan bursa bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Pertanyaan yang mendasar, apa alasan utama sehingga PDIP sangat getol untuk menarik PKB masuk dalam Koalisinya ?

Mungkinkah ini bagian skenario  bersama PDIP dan Diamini oleh PKB   untuk membalas kemesraan Prabowo Subianto dengan Erich Thohir?

Apa mungkin juga justru Puan akan berduet dengan Cak Imin di Pilpres 2024?

Bagiamana dengan nasib Pencapresan Ganjar Pranowo di PDIP ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun