Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagi Pengusaha, Lebaran 2023 Dianggap Paling Suram

15 April 2023   12:59 Diperbarui: 15 April 2023   13:42 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi Toko Di Jaman Covid-19 Saja Masih Ada Daya Beli.Saat Ini Parkiran Kosong Banyak. Dok . Pribadi 


Yang dirasakan oleh teman berbagai pelaku usaha dari usaha kecil sampai besar yang saya kenal ,semuanya sepakat jika ekonomi menjelang lebaran semakin mengkuatirkan, padahal harusnya musim jelang lebaran hampir pelaku usaha menikmati keuntungan.

Mereka saat ini  merasakan jika  sepekan menjelang lebaran belum ada tanda -tanda merangkaknya daya  beli. Lonjakan penjualan belum dirasakan. Biasanya penjual barang -barang dagangan kita sedang berada siklus panen .Dalam 12 bulan ,ada  beberapa bulan menjadi  siklus dagang yang menjadi momentum mendulang cuan.

Beberapa pedagang akan memperoleh timing paling tepat meraih untuknya lebih. Kapan kita merasakan panen pembeli dan mendapatkan untuk tergantung barang dagangan kita dan kebutuhan pasar. Intinya hubungan linier antara barang dagangan kita dengan musim kebutuhan pembeli 

 Contoh kita melihat segmentasi pasar dan kebutuhan yang sedang dibutuhkan atau dikonsumsi masyarakat.

 Jelang hari Raya Lebaran , barang yang secara umum dibutuhkan adalah kebutuhan pokok dan sandang. Kemudian di level jelas lapisan menengah terjadi ekspetasi lebih yakni kebutuhan liburan.

 Naik tingkat ke strata atas keinginan akan lebih gila. Golongan masyarakat berpenghasilan lebih saat liburan akan menambahkan kebutuhan di level harga diri atau gengsi . 

Yang dialirkan oleh masyarakat golongan ini adalah pengakuan dan harga dirinya. Tentunya produk yang dibutuhkan adalah barang mewah bernilai tinggi seperti tas bermerek, mobil mewah , aksesoris perhiasan dan lainnya.

Kondisi makro ekonomi sangat menentukan daya beli semua segmen. Dalam situasi ekonomi khusus akan tejadi lonjakan agregat keseluruhan segmen pasar. Mereka akan menerima distribusi penghasilan sesuai porsi dan kedudukannya. Misalnya suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi  sekian  persen akan menciptakan tenaga kerja baru sekian juta orang . 

Dampak lapangan kerja tersedia akhirnya mempunyai potensi daya beli masyarakat berbagai lini. Dari pekerja dapat upah, pemilik warung makan atau kos-kosan dan pelaku usaha lainya. Adanya mata rantai ekonomi tesebut menimbulkan tumbuhnya daya beli masyarakat. Dengan adanya daya beli ini ekonomi makro akan berjalan membantuk ekosistem ekonomi.

Mengapa tahun lebaran 2023 banyak pedagang yang mengeluh sepi?

jawabannya cukup sederhana, terjadinya daya beli yang lemah. Sesuai terdiri ekonomi, potensi daya beli datang dari naiknya pendapatan masyarakat dan belanja negara serta ketersediaan investasi asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun