Tahapan belanja sepertinya menghipnotis pembeli. Seperti  ada ajakan setan menuju sorga. Ini yang membuat pembeli terbius dan bahkan lalai hingga membabi-buta berbelanja tanpa batas.Â
2. Iklan COD sangat menjerumuskan seseorang untuk secepat memutuskan  pembelian didasari hal tidak rasional.Iklan di desain untuk meracuni dan menghipnotis pembeli. Â
Diskon Tik tok dan free ongkirnya. Begitu menarik narasi dan gambar yang diberikan oleh iklan hingga pembeli tidak rasional dan akhirnya terbujuk rayuan iklan. Â
Keputusan pembelian semakin tidak rasional dan barang yang dibelinya bukan didasari oleh kebutuhan dasar tetapi oleh bujukan racun iklan .
3. Tiktok yang memperdagangkan barang atau produk tidak memaki filter bagi para pembeli.Akibatnya anak saya yang masih duduk di kelas  3 SD menjadi korban nya. Ikan tiktok harusnya menyertakan syarat pembeli minimal umur dewasa.Â
Sedangkan anak saya baru berumur 10 tahun. Harusnya menyerahkan identitas KTP, menyebutkan Nomor NIK. Jika sudah ada KTP artinya pembeli tersebut dipastikan sudah dewasa Â
Begitu brutalnya mereka berjualan sehingga mengorbankan hak -hak konsumen. Tidak berfikir apa yang dijual dan diiklankan tersebut merusak otak secara permanen terhadap anak atau  segmen pasar lainnya.Â
Mereka hanya berfikir barang dagangan laku tidak banyak berfikir apa yang mereka perdagangan dengan berbagai cara menjadi wujud keruguian bagi individu atau keluarga.Â
4. Nilai transaksi via tiktok juga tidak dibatasi artinya meloloskan semua pembeli untuk secara leluasa dan bebas melakukan transaksi dengan nominal tak terbatas.Â
Anak saya tergolong besar untuk  belanja COD-Nya. Nilainya sekitar ratusan ribu setiap transaksi. Barang tersebut tidak sesuai dengan barang dan harga yang dibeli.Â