Ganjar dan Puan BersaingÂ
Tersiar kabar sangat kencang jika PDIP saat ini mempunya jago yang konon akan direkomendasikan dalam sesi ulang tahun PDIP tanggal 10 Januari 2023. Dua kandidat terkuat di PDIP yang bakal diusung oleh PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Dua kandidat Capres ini sedang terlibat perang dingin dan terus menjadi isu sentral pencapresan di tubuh PDIP.
Ganjar Pranowo saat ini sebagai Gubernur Jateng aktif, sementara Puan Maharani adalah Ketua DPP PDIP dan sekaligus sudah mendapatkan mandat khusus dari Ketum PDIP Megawati untuk mengambil alih dan melaksanakan sesuai mandat DPP melakukan tugas -tugas penting mengatasnamakan partai. Dari sisi posisining, Puan menang diinternal PDIP karena didukung penuh organisasi dan struktural, Ganjar hanya kader biasa dan tidak memiliki jabatan kunci di DPP PDIP.
Sementara Ganjar titik kemenangan memperoleh elektabilitas yang sangat jaug dibandingkan Puan. Ganjar masuk radar capres dengan elektabilitas tertinggi dari berbagai lembaga survei dengan skor di atas dua digit, sementara Puan hanya bertengger di bawah skor satu digit di bawah 2 persen.
Dari awal publik bertanya mengapa terjadi kelambanan dan sepertinya ada kebuntuan proses organisasi di internal PDIP berkaitan rekomendasi pencapresan. Padahal sudah jelas permainannya ,hanya PDIP yang telah lolos PT dan harusnya PDIP menjadi satu- satu partai yang PD untuk lebih awal mengawali proses pencapresan. Justru kalah berani dan nekat, harus disalib oleh Nasdem yang berani angkat Nasdem dan direkomendasikan sebagai capres resmi dari partai Nasdem.
Megawati Capres 2024
Di luar prediksi, di luar dugaan semua pihak dan ini menjadi kunci jawaban akan pertanyaan awal jika PDIP akan memberikan kejutan siapa yang akan direkomendasikan  sebagai Capres 2024. Sepertinya PDIP akan melempar Ide gila dan mengambil keputusan sensasional dengan spekulasi tinggi. Apa rencana gila PDIP tersebut?
Ada kabar yang cukup mengejutkan bahwa Megawati sendiri yang akan menerima rekomendasi pencapresan di Pilpres 2024 pada saat bersamaan ulang tahun PDIP yang ke 50, tanggal 10 Januari 2023. Menurut Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga,wacana pencalonan kembali Megawati sebagai capres cukup rasional dan Megawati masih mempunyai hak konstitusi untuk dicapreskan kembali dan tidak menyalahi UU. Â (Detik,07/01/2023).
Usulan Megawati terjun lagi sebagai Capres diprediksi sebagai wacana solutif untuk meredakan ketegangan dan Kekuatiran pecahnya suara baik dalam Pileg dan Pilpres 2024. Terjadinya benturan dan kubu-kubuan baik di internal pengurus atau grassroots pendukung Ganjar Pranowo dan Puan Maharani .Megawati harus turun tangan dan langsung mengambil alih pencapresan. Kesimpulan tersebut menjadi jawaban terbaik untuk mengakhiri polemik dan kegaduhan pencapresan di tubuh PDIP selama ini.
Benturan kepentingan di internal PDIP berkaitan pencapresan 2024 telah mengakibatkan isu tidak sedap untuk PDIP dan juga menjadi ancaman serius bagi partai. Elite PDIP kemungkinan akan mengambil skenario yang paling tepat dan ideal untuk dapat diterima oleh kedua kubu baik di tataran elite ataupun grasroots. Menjadi fakta di lapangan jika PDIP tidak mencalonkan Ganjar sebagai capres ,grasroots berkelakar akan meninggalkan partai dan akan membangkang tidak mencoblos capres selain Ganjar. Ganjar menjadi pertaruhan nyawa bagi para relawan dan pendukungnya.
Sementara Megawati Soekarno sebagai Ketum PDIP harus bekerja keras tetap mengambil alih dan kekuasaan PDIP selaku pemegang saham dan trah langsung PDIP. Megawati hanya mempunyai satu peluang untuk menyelamatkan trah Soekarno dan juga ideologinya. Suka tidak suka, harus mengamankan dengan menempatkan Puan Maharani sebagai pewaris  trah yang akan mewarisi dan melanjutkan kepemimpinan dan penguasaan PDIP secara utuh dan menyeluruh,baik aset dan ideologinya.