Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menghitung Peranan Indonesia dalam KTT G20 Tanpa Kehadiran Rusia- Ukraina dan Elon Musk

14 November 2022   07:00 Diperbarui: 15 November 2022   11:29 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Total 17 Kepala Negara Hadir Di KTT G20 Bali , Elon Must dan Putin Batal.  

"Tidak ada kepentingan penting dan  signifikan dalam KTT G20 Bali  ,Vladimir Putin dan Elon Must Batal  Datang".

Petikan kesimpulan tersebut sebagai jawaban  alasan batalnya kedua bintang tamu KTT G20 di Bali. Suatu negara sebagai upaya menjalankan politik luar negerinya wajib  berpikir tentang bagaimana  menciptakan dan mengejar kepentingan nasionalnya tercapai maksimal.

 Batalnya Putin Sebagai Kepala Negara Super  Power  dan Elon Must  Penguasa ekonomi tersebut  semakin menambah keyakinan jika arah dan tujuan agenda KTTG20  akan semakin kabur dan tidak  jelas. Memberikan gambaran anggota  G20 tidak kuat dan kompak. Bahkan kelompok G20 akan terancam bubar paska KTT G20 Bali.

Presiden Rusia Vladimir Putin dapat dipastikan  membatalkan kedatangannya ke KTT G20 Bali. Kemenlu Rusia juga menyatakan bahwa Putin tidak hadir juga secara virtual. Artinya Putin meninggalkan total semua rangkaian agenda KTT G20.

Sementara berita kurang baik  datang dari  Elon Must. Sang pemilik Tesla Motor, SpaceX dan Twitter tersebut gagal memenuhi undangan sebagai Tamu VVIP dalam Forum B20 atau B20 Summit.

Dua orang super nyentrik di dunia ini terkonfirmasi secara pasti tidak bisa mengikuti acara dalam keseluruhan kegiatan KTTG20. Putin memastikan jika pembatalan terjadi karena masih banyak urusan domestik yang mengharuskan kehadirannya ,sementara Elon Must belum bisa terkonfirmasi alasan pembatalan.

Berita pembatalan Uji dinamis  Kereta Api  Cepat Jakarta-Bandung  yang sedianya akan dilakukan Presiden Jokowi dan Presiden China  Xi Jinping(16/11)   menambah  deretan berita buruk menjelang pelaksanaan KTT G20 Bali.

Agenda KTT

Group G20 yang terdiri dari 20 negara berbagai benua akan dijadwalkan menggelar KTT G20 si Bali ,15-16 November 2022 di Bali Indonesia. Secara bersamaan ,Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT sekaligus ditunjuk Presidensi G20.

Agenda KTT G20 membahas isu -isu multilateral berkaitan ekonomi dunia dan perdamaian dunia. Dua substansi pembahasan saling berkaitan dimana Krisis Perang Rusia -Ukraina  melibatkan pihak berperang dan para pendukungnya kemudian perang yang sedang berlangsung  memicu krisis multi dimensi.

Negosiasi  Perdamaian Ditolak 

Presiden Putin menolak keras perang Rusia -Ukraina dicampuri oleh pihak ketiga. Bagi putik ingin mempertegas legacy-nya sebagai negara Super Power. KTT G20 Bali (15-16 November 2022) tidak  bisa dijadikan ajang politik bagi Amerika dan Sekutu Ukraina lainnya  untuk menjatuhkan sanksi politik dan ekonomi .

Mereka  tidak bisa memaksakan kehendak forum G20 sebagai ajang politik.  Alat mediasi perdamaian Rusia dan Ukraina.    

Bagi Rusia, Ukraina milik Rusia dan invasi yang dilakukan sebagai bagian melawan ancaman negaranya dari infiltrasi musuh .  Doktrin  keamanan memerintahkan Rusia berhak mempertahankan dan mengambil Ukraina untuk meniadakan ancaman pihak asing.

Perang Ukraina dipicu juga oleh keputusan Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk mewacanakan masuk dalam Aliansi Pertahanan Atlantik Utara ( NATO). 

Keputusan tersebut memicu kemarahan Rusia . Bagi Rusia kehadiran NATO di daratan Rusia merupakan bagian aksi provokasi sekaligus penghinaan pertahanan Rusia di kawasan Balkan. NATO yang dimotori Amerika nyata -nyata melecehkan kedaulatan Rusia.

Batal Hadir

Kemungkinan besar alasan Elon Must batal datang dalam rangkaian agenda  KTT G20  (Forum Bisnis G20) disebabkan tidak ada kejelasan agenda kerja B20 dan tidak ada kepentingan bisnis yang mendalam bagi Pemilik Tesla tersebut. 

Elon Must akan sangat detail merinci apa yang didapatkan untuknya dan bagi perusahaannya. Tidak dibutuhkan forum multilateral untuk membangun kerja sama ekonomi  bargaining ,Elon Must terlalu kuat dan dominan untuk dikerjasamakan.

Elon Must dan Indonesia

 Sudah jelas ,kepentingan Ekonomi Elon Must dalam KTT G20 tidak signifikan untuk mendukung bisnisnya. Elon Must tidak bergeming dengan ancaman krisis ekonomi dunia bagi kelangsungan usahanya.

 Elon Must melihat Krisis Perang Rusia Ukraina justru sangat menguntungkan dalam skala peluang bisnis . Perang tersebut akan semakin mendukung manajemen geostrategi Elon Must mengelola sumber dayanya menguasai dunia tanpa senjata dan militer. Dengan Twitter menguasai dunia.

Hubungan bisnis dengan Elon Must cukup dilakukan oleh dua negara atau mungkin hanya dua orang yang terlibat ,seperti halnya pernah dilakukan ketika Presiden Jokowi mengunjungi Gedung Stargate SpaceX  pusat milik Elon Must di Amerika.

Sudah jelas, Elon  Must butuh Indonesia karena  sebagai negara dengan deposit nikel terbesar di dunia . Nikel sebagai bahan dasar baterai listrik yang akan mendukung bisnis inti Tesla Motor. Elon Must cukup bertemu dengan Presiden Jokowi atau Menteri  Investasi dan Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Semua bakal  beres semua.

Dampak Politik dan Ekonomi  

Ketidakhadiran dua orang penting tersebut membuktikan   Indonesia belum dianggap penting dan berpengaruh . Menjadi tuan rumah dan juga sebagai Presidensi G20 belum secara penuh memberikan legitimasi politik sebagai pihak yang punya daya tawar tinggi. Undangan yang diantarkan langsung ke Putin dan Zelenskyy tidak mampu memberikan dorongan psikologis dan politik  bagi kedua kepala negara.

Perlu dicatat ,Rusia sebagai negara dengan segala  hegemoni yang dipunyainya akan hati -hati dan berkikir cermat melakukan tindakan dan mengeluarkan kebijakan politik luar negerinya. Indonesia belum bisa menawarkan negosiasi yang menguntungkan buat Rusia dan belum berhasil merubah hati Putin. 

Sementara Ukraina terus mendesak Indonesia untuk menolak kehadiran Rusia di KTT G20. Ukraina terus meminta pihak Indonesia dan anggota G20 melakukan aksi mengutuk dan merumuskan keputusan politik untuk memerintahkan pasukan Rusia undur dari Ukraina.

Tentunya sangat berat permintaan politik dari Ukraina  dan sangat membebani bagi Indonesia dan negara G20 lainnya. Kedua belah pihak memposisikan dalam negosiasi yang ektrim dan hal itulah yang menyebabkan Rusia membatalkan di  KTT G20.

Penulis melihat  jika KTT G20 Bali sebagai ajang tempat dan  pembahasan  politik-ekonomi paling keras dan rumit. Banyak isu ketegangan ,perebutan pengaruh dan tindakan saling memboikot .

 Melihat ketegangan isu tersebut,   Setidaknya ada  sedikit pembenaran  mengapa Rusia dan Ukraina tidak hadir.  

 

Mitigasi 

Indonesia kehilangan  kesempatan sebagai juru  damai level dunia . Indonesia belum maksimal   mengelola kerjasama bisnis yang saling melengkapi diantara pebisnis anggota G20. Elon Must harus dikejar dalam kesempatan berbeda untuk  bisa hadir di Indonesia .

 Indonesia harus belajar banyak dalam memahami tatacara berdiplomasi yang cerdas ,smart  dan juga belajar bagaimana menempatkan diri secara bijak dalam tata cara pergaulan internasional.

 Kasus batalnya Elon Must ke Bali menunjukkan lemahnya Indonesia memahami kebutuhan  utama  yang dibutuhkan seorang pengusaha kelas kakap dunia. Elon Must lebih tertarik berbicara banyak masalah Ekspedisi Planet Mars atau Mobil Listrik  ketimbang berpikir krisis Rusia -Ukraina.    

Tantangan dan Hambatan

 Presiden Jokowi sudah bekerja maksimal dalam persiapan KTT G20. Tidak gampang mendatang semua anggota G20,tetapi Jokowi berhasil  meyakinkan 17 negara anggota hadir. Dua Presiden negara Super Power ,China Xi Jinping  dan Amerika Joe  Biden dipastikan hadir.

Penulis melihat keberhasilan mendatangkan 17 kepala negara merupakan prestasi . Persoalan timbul ketika dua negara subjek Ukraina ) dan objek( Rusia ) sebagai para pelaku   pembahasan inti tidak hadir . Substansi tema pokok   isu sentral pembahasan dalam KTT G20 adalah Isu perdamaian dunia dan revitalisasi ekonomi . Ketidakhadiran dua negara tersebut berdampak Chemistry l acara berkurang.  

 Indonesia terlalu percaya diri untuk bermain sebagai "negosiator dunia',juru damai internasional .  Indonesia butuh penguatan internal menuju negara besar dan berkelas .  Menaikkan daya tawar dahulu baru berbicara hegemoni ( pengaruh ). "Ojo Kesusu "berbesar diri di forum  internasional.

Menuju Negara Besar

Kritik buat para pengambil kebijakan, terutama Presiden selaku kepala pemerintahan dan negara agar lebih  perkuat landasan politik luar negeri dan tingkatkan kemampuan dan  penguasaan politik internasional dan wawasan diplomasi sehingga dalam setiap langkah keputusan politik menghasilkan keputusan tepat dan akurat serta mengikat.  

Indonesia tidak dianggap rendah dan setiap kedatangan dalam  agenda pertemuan tinggi / KTT, dibutuhkan perannya .

 Indonesia mempunyai segudang  posisi tawar tinggi dalam pergaulan internasional. Ingat, ,Indonesia memiliki  potensi menaikkan bargaining levege  seperti kekayaan SDA ,posisi geopolitik, kependudukan dan kekuatan ekonomi , untuk menjadi negara kuat dengan penguasaan hegemoni kawasan dan regional yang disegani negara lain.

    

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun