Lantas solusi damai dengan masyarakat apa lagi yang akan ditawarkan  lagi? Masihkan pemerintah tetap menuduh golongan menengah atas dan menengah yang justru banyak mengkonsumsi  subsidi?
Penulis berpendapat kuota subsidi BBM kembali jebol paska ke aikan per 3 September 2022 terutama Solar dimana harga solar dengan produk Dexlite  terpaut jauh.
Kebijakan kenaikan yang di arenhi program subsidi tunai langsung kelada 24 juta masyarakat miskin selama 4 bulan diprediksi hanya akan membahagiakan rakyat kecil dan para elite politik yang sedang berkuasa. Tidak bisa mengurai dan menyelesaikan masalah dikalangan kelas menengah atas dan kaya.
Jika BBM subsidi akan dipaksa dinaikkan lagi dalam kondisi keterpurukan ekonomi nasional dan kondisi sosial masyarakat yang sedang frustasi  , penulis yakin  bencana ekonomi dan politik bakal segera terbakar dan menjadi tragedi politik dan kemanusiaan paska tragedi Mei 1998.
Jangan pernah bermimpi lagi BBM akan  dinaikan dengan berbagi dalih dan argumentasi. Berkaca dari dalam ,pemerintah harus berani melakukan penyelamatan internal..
Solusinya yang harus dilakukan tanpa harus menaikkan BBM Â ,lakukan restrukturisasi dan efesiensi BUMN Pertamina.Â
Pertamina harus efesien dan memberikan kontribusi profit bukan justru disubsidi . Hilangkan mafia energi dan kartel energi hulu dan hilir. Buka regulasi baru untuk tata niaga energi dengan membuka swasta dan asing dalam bisnis energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H