Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menebak Manuver Politik Jokowi dan Relawan Menjelang Kontestasi Pilpres 2024

31 Juli 2022   08:23 Diperbarui: 31 Juli 2022   09:58 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini ditujukan untuk  "Menyoal Sikap Politik Jokowi 'Ojo Kesusu' atau Menjadi Oportunis"

Jokowi dan tim Relawannya sedang membuat agenda- agenda politik.  Manuver yang dilakukannya  banyak menimbulkan prediksi dan spekulasi sensitif , liar dan panas . 

Pertemuan Jokowi  dan gabungan  Relawan pendukungnya kembali  gagal menentukan sikap siapa yang akan digadang- gadang akan menggantikan Jokowi. 

Tidak ada kalimat penyebutan nama capres dalam pertemuan Jokowi dengan perwakilan   Relawan Jokowi  yang di gelar di Istana Bogor, Jumat (29/07) .


Kegagalan mengusung nama capres juga terjadi dalam Rakernas PROJO  Kelima di Magelang. Padahal dalam pertemuan Jokowi dan Relawan Jokowi paska pilpres 2019 tersebut  diharapkan akan melahirkan keputusan capres diharapkan tercetus.

Rakernas Projo di Magelang,20-22  Mei 2022 tersebut dalam sikap  realita politik berkata lain ,rakernas tidak  memberikan arahan dan mandat dan organisasi mengusung capres.

 Jokowi hanya titik pesan ke Projo ,"Ojo Kesusu memilih capres ". Padahal dalam  Rakernas Projo tersebut dihadiri kandidat capres terkuat versi lembaga survei yakni Ganjar Pranowo.

Baik hasil Rakernas Projo Kelima, dan Pertemuan Relawan-relawan   dan Jokowi di Bogor ,Jokowi dan relawan tidak ada nyali menyinggung  nama capres bahkan menunjukkan sikap menjauh dari urusan capres  

Hasil keputusan pertemuan Bogor berkaitan agar relawan mendukung kebijakan pemerintah dalam kenangan Covid dan pemulihan ekonomi. 

Keputusan tersebut diklaim sebagai  keputusan yang pro terhadap situasi dan kondisi yang disesuaikan dengan saat ini.


Jokowi juga berdalih jika penundaan kembali capres yang akan diusung bertujuan  untuk menghindari jebakan  politik dan polarisasi politik menjelang pilpres 2024.

Sepertinya wacana pencapresan akan terus diulur-ulur dalam batas waktu yang menguntungkan bagi Jokowi dan Relawan.  

Ada beberapa pendapat yang penulis utarakan berkaiatan alasan Jokowi dan Relawan belum dapat memutuskan nama capres yang akan diusung dalam pilpres 2024.

1.Belum adanya nama capres yang akan diusung justru menimbulkan spekulasi negatif bahwa ada kepentingan besar dibalik penundaan pengumuman capres yabg akan diusung. 

Adanya skenario terkendali dan sistematis untuk mempertahankan status quo rejim Jokowi.  

Kegagalan wacana mensukseskan isu tiga periode dan perpanjangan jabatan,tidak menguburkan  ambisi untuk bertahan dan meneruskan jabatannya.

Bisa jadi Jokowi dan Relawan sedang menyusun kembali langkah dan  strategi merancang mengulur  waktu jabatan presiden,mencari celah yang lain cara -cara  tetep melenggangkan kekuasaan kendati harus melawan uu.

Banyak celah yang masih terbuka untuk Jokowi tetap terus berkuasa. Jika tercipta kondisi darurat baru baik yang faktor alam atau terencana ,akan memungkinkan terlaksana wacana pemilu diundur atau ditunda.

 Beberapa kondisi yang menguntungkan  seperti  terjadinya huru- hara ,kerusuhan/chaos atau terjadinya perang sipil atau propaganda perang dengan negara lain.
 
Kondisi darurat sipil atau militer akan memungkinkan kebijakan diteruskan pemerintahan yang ada dan akan dipertahankan dalam kondisi waktu yang stabil atau waktu peralihan kekuasaan yang tepat dan ditentukan dan disepakati  bersama .

2 Tidak ada larangan bagi keluarga atau presiden sendiri untuk hadir kembali menjadi kontestan pemilu dipileg atau pilpres. Jokowi masih ada peluang mencalonkan   wapres atau akan menempatkan anak atau mantunya menjadi bagian kontestan pilpres 2024.

Bisa saja inkumben presiden pasang badan untuk menjadi cawapres dan hak tersebut tidak menyalahi UU.

 Saat ini  sudah ada dan bertebaran terbentuk relawan pendukung pasangan  Prabowo -Jokowi. Semua skenario politik halal dan dapat dicapai dengan berbagai taktik dan stategi

3. Ketidakberdayaan Jokowi dan Relawan berkaitan gagalnya mengusung nama capres mempunyai alasan ketakutan pada partai pengusung presiden yakni PDIP.

Ketum partai mempunyai hak penuh / prerogatif mengusulkan nama presiden. PDIP sendiri masih kuat mendukung Puan Maharani sebagai salah satu capres

Sangat beralasan jika Jokowi  takut dengan Ketum Partai karena memang ia adalah petugas partai.Sekelas presiden pun tidak ada nyali untuk memberikan putusan ke publik dan di depan relawannya.

Hebatnya kekuatan ketum partai pemenang pemilu akan indoktrinasi presiden dari utusan partai adalah petugas partai.    

4  Bisa dikatakan jika Jokowi dan Relawannya adalah barisan  oportunis  yang akan bersikap atas pertimbangan siapa yang akan menang capres  akan didukung .

Saat ini belum ada Koalisi yang secara tegas dan tertulis mendukung capres tunggal. Artinya Jokowi akan memastikan menunggu waktu tepat setelah ada pilihan capres .

Relawan dan Jokowi tidak berani membuat keputusan yang mendahului Ketum partai PDIP dan koalisi partai. Sangat hati- hati atau takut untuk memberikan suatu putusan penting menyangkut capres.

Istilahnya bersikap oportunis sejati. Siapa yang terlihat akan menang dan mendapatkan dukungan banyak ,disitulah menjadi bebek atau follower
         
5. Tidak  punya sikap jelas dan tegas berkaitan dengan pengusungan capres diduga   dikarenakan kualitas relawan berkaitan ideologi dan militansi minim dan cenderung  pudar sehingga sulit beradaptasi dengan ideologi atau tokoh baru diluar tokoh pujaannya . Figur Jokowi bagi relawan akan sulit dipindahkan ke figur capres lain .

Belum adanya platform ideal berkaitan kriteria kepemimpinan nasional paska periode Jokowi turun tahta.

 Belum siap melakukan transformasi  keputusan penting  terutama berkaitan ide dan gagasan serta kriteria calon  dalam  penyelenggaraan dan kaderisasi  kepemimpinan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun