3. Ketidakberdayaan Jokowi dan Relawan berkaitan gagalnya mengusung nama capres mempunyai alasan ketakutan pada partai pengusung presiden yakni PDIP.
Ketum partai mempunyai hak penuh / prerogatif mengusulkan nama presiden. PDIP sendiri masih kuat mendukung Puan Maharani sebagai salah satu capres
Sangat beralasan jika Jokowi  takut dengan Ketum Partai karena memang ia adalah petugas partai.Sekelas presiden pun tidak ada nyali untuk memberikan putusan ke publik dan di depan relawannya.
Hebatnya kekuatan ketum partai pemenang pemilu akan indoktrinasi presiden dari utusan partai adalah petugas partai. Â Â
4  Bisa dikatakan jika Jokowi dan Relawannya adalah barisan  oportunis  yang akan bersikap atas pertimbangan siapa yang akan menang capres  akan didukung .
Saat ini belum ada Koalisi yang secara tegas dan tertulis mendukung capres tunggal. Artinya Jokowi akan memastikan menunggu waktu tepat setelah ada pilihan capres .
Relawan dan Jokowi tidak berani membuat keputusan yang mendahului Ketum partai PDIP dan koalisi partai. Sangat hati- hati atau takut untuk memberikan suatu putusan penting menyangkut capres.
Istilahnya bersikap oportunis sejati. Siapa yang terlihat akan menang dan mendapatkan dukungan banyak ,disitulah menjadi bebek atau follower
    Â
5. Tidak  punya sikap jelas dan tegas berkaitan dengan pengusungan capres diduga  dikarenakan kualitas relawan berkaitan ideologi dan militansi minim dan cenderung  pudar sehingga sulit beradaptasi dengan ideologi atau tokoh baru diluar tokoh pujaannya . Figur Jokowi bagi relawan akan sulit dipindahkan ke figur capres lain .
Belum adanya platform ideal berkaitan kriteria kepemimpinan nasional paska periode Jokowi turun tahta.
 Belum siap melakukan transformasi  keputusan penting  terutama berkaitan ide dan gagasan serta kriteria calon  dalam  penyelenggaraan dan kaderisasi  kepemimpinan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H