Stimulus penyerapan likuiditas dari angaran pemerintah ternyata terhambat oleh manajemen pengelolaan  dana pemerintah . Ternyata anggaran untuk dialokasikan sebagai belanja rutin pegawai dan kenaikan gaji terbatas jumlahnya.
Wilayah pertumbuhan ekonomi barus ssat ini ada di sektor transportasi ,kesehatan,telekomunikasi . Industri ekonomi berbasis UMKM sangat minim. Sektor pertumbuhan baru tersebut bukan sepenuhnya bisa dikerjakan dan melibatkan UMKM. Â
Sedangkan Basis kebutuhan dasar pertumbuhan ekonomi tradisional UMKM seperti pasar,pertokoan  ,industri rumahan dan sektor usaha  kelompik tani, nelayan dan kelompok profesi lainnya. Â
Saat ini ekonomi makro Indonesia sedang berada dalam kondisi terkendali dengan tingkat inflasi rendah dan fluktuasi dolar dalam kendali Bank Indonesia.Â
Permasalahan muncul ketika banyaknya UMKM sebagai penggerak ekonomi  nasional.sedang dalam kondisi tidak baik,alias tiarap dan mati suri.Â
Secara umum ,pelaku UMKM Â mengalami berbagai kendala tehnis dan prinsip. Banyaknya program dan kebijakan lintas sektoral kementrian dan pemerintahan daerah tidak serta merta pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM naik.
Penulis dengan memperhatikan  kondisi lapangan, melihat beberapa simpul permasalahan yang sedang dihadapi UMKM saat ini.
1. UMKM Dengan SDM Rendah.Â
Mempunya keterbatasan dan cakupan  sumber daya manusia/ SDM yang sangat minim.
Kemampuan manajerial dan finansial sangat terbatas. Hambatan ini sangat prinsipal dimana kehidupan ekosistem usaha ada dalam kualitas di SDM-nya.
Pukulan telak untuk UMKM segera upgrade diri dan organisasi untuk dapat beradaptasi pada manajemen kekinian sebagai modal riil pengelolaan usaha dalam skala apapaun ,baik  usaha kecil atau menengah. Â