Ratusan jabatan penting ada dipundak Bang  Luhut. Presiden sangat percaya pada Luhut dan dijadikannya sebagai panglima  sipil di Kabinet Jokowi.  Bayangkan cuma urusan menaikkan harga tiket masuk ke Borobudur harus melalui kuasa Bang  Luhut.Bisa dibilang  negara ini sudah edan,gila. Kayak kehabisan orang pintar dan yang dapat dipercaya.
Kemana saja  pihak yang harusnya  berwenang langsung dengan Otorisasi  Candi Borobudur ,Direktur  atau Mentri yang berurusan langsung dengan pariwisata. Aneh juga jika para mentri terkait tidak  dilibatkan . Ketidakhadiran para pihak memberikan kesan kementrian tidak  berwibawa sama, sekali punya jabatan dan tugas strategis tetapi wewenangnya dilangkahi orang lain.
Borobudur saat ini  dan tempo dulu sudah sangat berbeda. Sebagai warga perantau  mencari nafkah  di Provensi lain ,sekilas melihat kawasan Candi Borobudur melesat dari sisi pembangunan fisik.Â
 Harga tanah disekitar sangat mahal, dulu tanah dipinggiran bantaran sungai tidak laku saat ini justru diburu dan dibeli mahal untuk lokasi hotel,tempat makan dan  wisata baru. Daerah kawasan pertumbuhan ekonomi baru di zona khusus Borobudur sudah sangat komersialnya dan memicu perpindahan  kepemilikan tanah sangat cepat.
Sektor pertanian yang pertama yan g menjadi korban lahan pertanian dan persawahan yang kedua hilangnya sumbernya pencaharian sebagai buruh dan tani dan yang ketiga rusaknya ekosistem alam ,hilangnya habitat alamiah hewan dan tumbuhan, matinya aliran mata air dan aliran sungai dan banyaknya limbah yang mencemari lingkungan.
Dalam Pemerintahan  Jokowi jilid 2 ini Borobudur menjadi icon baru  pembangunan wisata  nasional. Dijadikan 5 tempat destinasi  wisata super prioritas.Pengembangan Wisata Borobudur menjadi bagian proyek pembangunan strategis nasional di Indonesia  untuk pengembangan wisata hijau  berkelanjutan.Â
Realisasi dukungan pemerintahan pusat memberikan perhatian khusus pembangunan kawan Candi Borobudur dan sekitarnya . Pemerintah konsorsium kementrian terkait  segera  mendukung pembangunan insfrasruktur fisik dan pendukungnya  dengan kucuran dana Rp 2,9 T tahun dari  anggaran APBN 2020.
Dana yang sangat besar tersebut  menjadi magnet investor d industri wisata untuk terlibat. Saat ini Borobudur sudah terbangun  hotel- hotel berkelas internasional. Para pemilik hotel  adalah para pemilik hotel kelas dunia. Kawasan Candi Borobudur melibatkan perusahaan pariwisata multi nasional.Â
Saking mahalnya hotel tersebut dibuatkan standar  keamanan yang sangat canggih dan hunian nyaman dengan wilayah privasi sangat terjaga. Biasanya yang menginap adalah para pemimpin negara ,presiden,raja kongklomerat  dan selebritis dunia.
Pembangunan infrastrukur jalan masuk melalui tol akan segera hadir dari 3 titik utama pintu masuk utama. Tol yang akan resmi dibuka tahun 2024 tersebut pembangunnya sudah mulai dicicil dari tahun 2021. Jalur  utama menuju Borobudur dari  jalur Utara atau Semarang.
Pengunjung dari Jakarta dan Jabar akan bisa langsung berwisata dengan jarak tempuh jarak dan waktu pendek. Menuju Borobudur  dari  arah  wilayah timur seperti pengunjung dari ,Solo ,Malang,Surabaya dan Kota lainnya  bisa melewati akses pintu masuk  Solo langsung menuju Magelang.