Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Katakan

28 Mei 2022   12:18 Diperbarui: 28 Mei 2022   12:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jangan biarkan Pandemi Covid 19 membuat murtad keyakinan dan kepercayaan  diri  kita. Pastikan  Covid 19 bukan suatu penyakit  peradaban ,tidak berhasil menghancurkan jasad dan rohani kita. Saat tepat sekarang meninggalkan Covid dalam alam fisik dan alam psikis kita . Saat ini dunia telah mereda dan banyak negara yang sudah tidak konsen dan membubarkan diri dari kesiagaan dan kewaspadaan covid.  Indonesia termasuk negara yang sudah berdamai dengan covid. 


Sejenak kita mencoba merefleksikan gambaran keganasan dan ngerinya amukan  Covid yang telah menghancurkan dan membunuh identitas individu dan kolektif masyarakat berbagi sektor  seperti ekonomi ,sosial ,politik dan budaya  

 Sebagai  pelaku di bidang di otomotif,  Toko Variasi Mobil,bengkel saya banyak dikunjungi konsumen terutama mereka yang sedang berkecukupan dan kelebihan kekayaan finansial.   Golongan kaya dan dengan minimum pendapatan di atas 25 juta  Antara senang karena dipercaya  orang tajir dagangan saya  laku ,lumayan untuk subsidi silang  usaha kuliner yang lagi tiarap dan terus terjadi  penurunan omset harian . Sungguh  berbeda bisnis kukinervdan bisnis di variasi mobil . 

Pasar kuliner selama pandemi covid mati, terjadi penurunan daya beli akibat pemberlakuan PPKM dan peralihan perilaku berbelanja  konsumen. Secara umum masyarakat sangat ketat membelanjakan di sektir makanan .Shifting perilaku konsumen berdampak signifikan banyaknya bisnis kuliner tutup. Golongan masyarakat menengah dan bawah terdampak sekali .

Masyarakat yang paling  aman disaat masa pandemi covid yakni golongan yang mapan secara kedudukan jabatan dan kedudukan finansial. Mereka yang bekerja di BUMN atau PNS dengan jababatan tinggi tidak merasakan dampak apapun ,kecuali ketakutan kesehatan mereka terinfeksi Covid . 

Dari hati kecil merasa tidak nyaman . Untuk kalangan swasta masih ada golongan ini yang aman dan nyaman secara kesiapan keuangan . Usaha mereka masih jalan khususnya usaha di sektor pangan ,kesehatan ,ekspedisi ,komunikasi dan energi. Usaha dibidang tersebut justru lagi moncer saat pandemi.  

 Lapisan masyarakat baik karena dukungan jabatan dan usaha yang masih jalan  membuat mereka bertaburan uang dan kemampuan  daya beli tetap tinggi. Menggunakan keuangan mereka masih bebas dan sesuka mereka. Situasi inilah kadang membikin  marah atau kesal melihat banyak orang masih  konsumsi  barang mewah seperti mobil ,rumah dan perhiasaan.  Saat banyak kejadian pahit ,masyarakat berduka dan  sedang terjadi kondisi yang mengerikan di negeri ini saat.

Siapakah mereka yang dinyatakan sebagai masyarakat kelas mapan  ? Para usahawan ,pelaku bisnis yang sudah  mapan .  Rata- rata mereka dari jabang bayi sudah kaya raya. Mereka dari golongan pengusaha  profesional yang berhasil membangun kerajaan bisnis. Ada juga pengusaha yang sudah tajir dari kejayaannya leluhurnya  diwariskan turun temurun baik aset dan perusahaan . 

Ada juga pejabat tinggi di BUMN atau PNS atau mereka yang sudah pensiun .ada juga golongan malan yang misterius dan bisa jadi orang orang ini sebagai pedagang saham atau mafia jaringan politik atau makelar ekonomi. 

 Banyak konsumen misterius yang tidak mau menjawab latar belakangnya karena alasan privasi.  

Saya berfikir negatif orang sama orang kaya dari pejabat dan para mafia  kebijakan . Tuduhannya kekayaan mereka dari uang anggaran pemerintah  pemerintah. Saat ini mereka sedang panen nyolong anggaran  terutama dari anggaran  bansos dan dana  kesehatan  .


Anggaran belanja pemerintah /APBN  2021 kementerian sosial saja hampir Rp 400 T dan anggaran kementerian kesehatan Rp 500 T. Tahun 2022 masih sama ,anggaran banyak dialokasikan untuk penanggulangan dan pemulihan ekonomi nasional / PEN. Anggaran jumbo tersebut jika masih defisit  akan dapat tambahan anggaran khusus dari hasil refocusing kementrian lainnya untuk penanggulangan dan penanggulangan covid  sebesar Rp 800T. Konon khusus anggaran  yang berkaitan dengan  penanganan dan penanggulangan  covid 19 tidaklah banyak dilakukan banyak audit dan pengawasnya.

Saya memberanikan diri bertanya. Dimulai dari pertanyaan apa  motivasinya para pembeli mobil mewah di saat pandemi covid . Mereka punya kemampuan beli ,ada  duit . Baginya kondisi saat ini dimana nyawa merek mereka terancam suatu saat oleh amukan covid 19. Suatu saat bisa mati karena positif terjangkit virus  covid. Baginya  kekayaanya tidak dibawa mati saat mereka meninggal. Dalam hatiku menjawab" Yo wis sak karep mu ,kuwi duit mu"

Tidak mengherankan jika barang -barang mewah dan perilaku aneh-aneh masih  menjamur di Indonesia. Apapun situasi dan kondisi bisa jadi saat tejadi perang pun ,mereka golongan  kaya tetep memuaskan diri dengan barang mewah.  

Barang  mewah dan Jasa untuk memuaskan diri melonjak seperti  mobil property, perhiasaan,  fashion dan gaya hidup  mewah ,istri dan para simpanan . Sepertinya produk ini di mana -mana.    masih laku keras di konsumsi dan dinikmati  orang kaya  para sultan di negeri ini.

Covid 19 telah berhasil mengubah nilai dan kepercayaan seseorang  dan kelompok  atas motivasinya  ,cita cita dan harapan pada perjalanan hidupnya . Saat ini masyarakat mengalami perubahan sikap dan tindakan langsung pada  seseorang  dalam wilayah ekstrim. Secara lugas dan tegas masyarakat kita sudah hilang kendali berkaitan empati dan simpati . Dalam sudut pendekatan individu perubahan itu syah- syah saja terjadi

Perubahan nilai dan sikap apa aja   bagi masyarakat terkena dampak  Covid 19?

Dahsyatnya dampak Corona membuat hancurnya atau rusaknya banyak hal krusial yang menghantam individu atau kelompok. lebih banyak merusak budaya dan kontruksi sosial .Dampak nyata efek pandemi adalah naiknya perubahan perilaku masyarakat secara psikologis dan kenaikan fisik . Masyarkat sangat emosional bagi orang kaya dan masyarakat sangat rasional bagi orang menengah dan miskin.  

Angka penurunan kemiskinan yang cukup tajam .  Opini ini hanya berlaku untuk masyarakat umum  non PNS ,Polri TNI dan Pegawai BUMN . Sementara golongan kaya tetap kontan dari sisi kesejahteraan dan pertahanan keuangannya. 


Potret perubahan   dan sikap terjadi baik secara individu dan kelompok.  Kelompok mana saja yang rugi dan masih ada kesempatan bangkit ? 

Massa Pandemi  CovId 19 juga membunuh golongan kaya dari kaum pedagang  Kelompok kaya ini bangkrut dan mendadak miskin   dikarenakan usaha / pekerjaannya mati  alias bangkrut. Kelompok ini yang mengalami tingkat frustasi  tinggi. Mereka paling kelihatan gila mental.  

Hanya mereka secara finansial masih banyak menyimpan aset terutama property dan saham . Memungkinkan jika ekonomi membaik mereka kembali survive dan berkembang .Harapan untuk bisa kembali berjaya masih banyak kemungkinan .

Kelompok berikutnya yakni mereka para  eksekutif/ CEO perusahaan . Dengan gaji besar dan banyak kemewahan yang diterima di tempat kerjanya    membuat hidup dan semua kebutuhannya terpenuhi secara berkelimpahan . Para  CEO tersebut tentu lebih paham dan mampu memprediksi apa yang akan terjadi baik untuk dirinya atau untuk perusahaanya. Dampak dahsyat sepertinya mereka lebih tahu secara detail.

Ketika mereka lebih awal  paham ,merekalah yang justru pertama akan panik, resah dan  energi mereka akan banyak terbuang  untuk berfikir keras menyelamatkan dirinya dan perusahaanya. Oleh karenanya tingginya tekanan kerja  membuat stres ,oleng dan banyak diantaranya mereka mengundurkan diri atau bahkan memutuskan bunuh diri.

Mereka menjadi mendadak miskin mental dan dibarengi oleh kejatuhan finansial dan status sosial . Yang paling menyakitkan adalah hilangnya zona nyaman ,harga diri sebagai profesional menurun .Status derajat  sosial akan terperosok . Kondisi ini bagi mereka sangat menyakitkan dan dibarengi oleh pandemi covid ini golongan ini banyak yang meninggal akibat serangan covid 19.

   Mereka sangat mudah terinfeksi covid dan karena psikologi yang terganggu imun  turun dan banyak  diantaranya  terkena covid berakhir pada  kematian yang cukup tinggi. Mental mereka untuk bangkit dari keterpurukannya jauh lebih  susah dan baginya mengurung diri dari pergaulan adalah solusi terbaik baginya. Mereka sedang sakit mental akut.

Kelompok masyarakat profesional  menengah  yang menempati jabatan level manager ke bawah sampai golongan pekerjaan serabutan. Bagian kelompok  demografi sosial yang paling hancur. Banyak perusahaan atau instansi formal dan non formal ambruk  dan memutuskan harus tutup  selamanya atau sementara. Dampak dahsyat  covid yang  berjalan hampir 1,5 tahun membuat siklus dan ekosistem ekonomi hancur .

Tidak sedikit  perusahaan yang tadinya sehat   dan merekrut banyak karyawan saat  ini sudah menurun tajam kinerjanya. Sebut aja salah satu perusahaan otomotif ternama mengharuskan memecat banyak pegawai kontrak / dan sebagain karyawan tetap dirumahkan atau diperkerjakan secara berfikir/ shift.

 Diantara mereka yang saat ini kena PKH akan banyak dampak negatif muncul baik dampak psikologis atau finansial . Sebagainya golongan pekerja belum siap untuk   terima kenyataan pahit yakni terkena PKH. Mereka belum berfikir antisipasi dan prediksi .Rutinitas sehari- hari  selama bekerja tidak memberi ruang mempersilahkan diri jaga -jaga jika terjadi kondis terjelek terjadi. Mereka tidak punya aset dan tabungan cukup bahkan justru sebaliknya mereka banyak terjerat hutang dan banyak beban finansial kainnya yang harus ditanggung.  
Dampak psikologi ketika mereka harus kena PHK rasa frustasi dan minder dalam ruangan pribadi,keluarga dan masyarakat / lingkungan .mereka tidak bisa bertahan dan bangkit karena memang tidak ada ruangan dan potensi seperti modal dan jaringan.   Lebih banyak akan merasa kecewa ,sendirian dalam menghadapi  kenyataan hidup. Pesimisme meningkat ,hilangnya kendali  emosi .

 Banyak  di antara memutuskan bercerai diminta ceraikan pasangan karena ketidakmampuan penerimaan kenyataan dan tekanan finansial yang hebat.   Mudah baginya untuk tersulut emosi ,provokasi .  

Golongan terakhir adalah masyarakat bawah/ miskin . Mereka dengan adanya pandemi covid  ini justru banyak mendapatkan banyak berkah .Kelompok yang paling  diperhatikan dan  menjadikan rujukan konsumsi politik ,pencitraan sekaligus proyek oleh oknum kelompok tertentu.  

Akibat Covid ini banyak diantaranya tidak bisa bekerja di pabrik sebagai butuh , bekerja di pasar sebagai tukang pukul sayuran  ,kerja di majikan   sebagai pembantu dan bekerja di sawah dan lantai sebagai buruh padi atau garam.  

Kelompok dengan kuantitas terbesar saat ini dan menjadi bagian parameter politik dan kebijakan partai atau pemerintah. Bagi dibekali dengan rendahnya pendidikan golongan ini cukup moderat,menerima dan menyerahkan semua pada pemerintahan  untuk meminta perhatiaan khusus saat pandemi berlangsung. Ketidakmampuan berfikir kritis ,akan gampang dijadikan juga pihak pihak yabg mengambil keuntungan dari projek bantuan pemerintah.  

Secara umum golongan ini masalah pangan dan kebutuhan harian justru mereka merasakan berkah dan bonus. Banyak bantuan tunai / BLT dan non tunai dalam bentuk bantuan pangan langsung / PKH ,fasilitas   kesehatan ibu hamil ,kartu sehat rakyat miskin. Fasilitas yang cukup banyak dibandingkan dari fasilitas yang mereka terima ketika bekerja di pabrik atau bekerja di majikan .

Dengan mereka tidak bekerja saat ini , mereka harusnya sudah cukup nyaman ,baik pangan ataupun finansial  karena sudah di pasok oleh pemerintah . Kebutuhan mereka yang terbatas harusnya kebijakan pemerintah sudah memberikan kenyamanan lebih tanpa harus bekerja dan berkarya.

 Perilaku masyarakat miskin di atas berdampak pada  penurunan keyakinan akan nilai positif . Efek -efek negatif adalah membuat mental malas ,gampang menyerah tidak produktif dan tidak bisa menghargai pekerjaan  / profesi. Baginya berfikir menjadi  pengangguran sudah dijamin kesejahteraan oleh pemerintah.   Rupanya hak ini yang membuat ibu Risma Mentri Sosial marah besar  bahwa masyarakat miskin tidak selamanya bergantung kepada bantuan pemerintah.

Pemerintah pada masa pandemi  ini melalui Kemensos  menyiapkan anggaran sekitar Rp 400 T dan lebih banyak untuk Bansos. Dana sangat besar saat ini guna menyelamatkan kelaparan dan kegaduhan masyarakat kecil.kebijakan populis sebagai solusi akhir walau pun tidak mendidik dan membuang anggaran sabagt besar.

Pemerintah sadar golongan ini sangat sensitif secara fisik untuk melakukan tindakan kekerasan, kerusuhan dan sangat sensitif provokasi , isu - isu pergerakan politik yang menjurus untuk melawan pemerintah. Mereka jangan dibiarkan  lapar dan perut tetap terjaga ,kenyang.
___________
Penulis Pemerhati Bidang  Sosial dan Budaya dan Ekonomi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun