Mohon tunggu...
Hertiwati Simbolon
Hertiwati Simbolon Mohon Tunggu... Guru - Cikgu

semangat untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

20 April 2023   21:42 Diperbarui: 20 April 2023   22:10 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kasus dilema etika di sarankan untuk berpihak kepada murid. Dalam kaitan nilai berkolaboratif  ketika pengambilan keputusan diambil seorang pemimpin harus mampu berkolaborasi dengan guru guru, orang tua peserta didik atau dengan orang orang terkait yang ada hubungan dengan masalah masalah yang dihadapi baik itu masalah dilema etika/ bujukan moral. Dalam kaitan nilai inovatif seorang pemimpin harus benar benar berinovasi dalam pengambilan keputusan. 

Banyak permasalahan yang terjadi dalam kasus kasus dilema bisa berpikir secara inovatif dalam pengambilan keputusan. Apalagi masalah masalah yang diperhadapi dengan sudah kompleks yang berkaitan dengan peserta didik. Dalam kaitan nilai reflektif seorang pemimpin harus melakukan kegiatan reflektif ketika seorang pemimpin mengambil keputusan yang sudah dilakukan. Apakah keputusan yang sudah diambil sudah keputusan yang terbaik.Apakah keputusan tersebut sudah sesuai dengan teori teori pengambilan keputusan

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching ( bimbingan ) yang diberikan  pendamping  atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah telah kita ambil? 

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkan ada pertanyaan pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi’’coaching ‘’yang telah dibahas pada sebelumnya. Sebelum pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika atau bujukan moral seorang pemimpin harus bisa menganalisis kasus kasus dilema atau bujukan moral dengan baik. 

Apakah dalam pengambilan sesuai dengan teori pengambilan keputusan atau tidak mulai dari teknik, prinsip, pradigma dan langkah pengambilan/ pengujian pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan harus melibatkan warga sekolah (guru, peserta didik, tata usaha ) atau orang orang yang terkait dengan masalah. Dalam proses pencarian informasi/penyelesaian kasus bisa dilakukan proses coaching. Ketika seorang kepala sekolah mau sebelum mengambil keputusan bisa melakukan proses coaching untuk mengetahui penyelesaian kasus yang dialami dengan warga sekolah (guru, peserta didik, tata usaha, penjaga sekolah dll).   Pengambilan keputusan lebih efektif jika lakukan melalui proses coaching karena dalam proses coaching yang dilakukan melalui model tirta yang dalam pelaksanaan mengunakan keterampilan dalam mengacukan pertanyaan yang berbobot yang mengali coachee sehingga kita dapat menganalisis permasalahan baik kasus dilema etika maupun bujukan moral.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?  Seorang guru dalam pengambilan keputusan harus mampu memahami secara dalam teori teori pengambilan keputusan. Ketika seorang guru sampai kepada 9 langkah pengambilan keputusan maka harus memahami teknik, 4 paragdigma, 3 prinsip dalam pengambilan keputusan. Ketika seorang telah memahami teori pengambilan keputusan maka tidak sampai terbawa perasaan ketika diperhadapkan kepada kasus kasus dilema. Seorang guru harus tegas dalam pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan 9 langkah langkah dalam pengambilan keputusan. Atas dasar ini seorang guru/ pemimpin bisa mengambil sebuah keputusan dengan baik

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai nilai yang dianut seorang pendidik ? Pembahasan masalah moral atau etika harus tetap di kaikan dengan nilai nilai dalam pendidik (guru pengerak) yaitu mampu menghidupi nilai nilai tersebut dan mengimplemtasikan nilai tersebut dalam mengambil keputusan dalam kasus bujukan moral atau kasus dilema etika. seorang pendidik mengarahkan keputusan yang diambil berkaitan dengan kasus moral atau etika dengan nilai nilai dalam seorang pendidik (berpihak kepada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflektif.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tertentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman? Seorang pemimpin yang mampu menguasai dan menghidupi teori dalam pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus dilema/bujukan moral dapat diambil keputusan dengan baik. Sebuah keputusan yang telah diambil didasarkan teori pengambilan keputusan mulai dari keterampilan keputusan mengambil, prinsip pengambilan keputusan, paradigma keputusan pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan sudah  tepat berdasarkan teori pengambilan keputusan  maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman

Apa tantangan- tantangan di lingkungan anda untuk dapat pengambilan keputusan terhadap kasus kasus dilema etika ini ? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkugan anda? Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadapa kasus dilema etika adalah terjadi adalah kurang pemahaman dalam teori pengambilan keputusan.Sehingga dalam pengambilan keputusan kurang tepat. Ada karena terkadang kurang tepat dalam pengambilan keputusan jika dikaitkan dengan paradigma waktu dekat dengan jangka panjang. Lebih memfokuskan kepada hal hal yang berguna dalam waktu dekat dan kurang melihat kepada hal hal jangka panjang hanya sebatas untuk menjaga nama baik sekolah

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid muridnya?Seorang pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh atas kehidupan atau masa depan murid murid. Jika dalam pengambilan keputusan salah maka berdampak negatif bagi peserta didik. Seorang pemimpin pembelajaran harus mempelajari dengan baik teori pembelajaran dalam pengambilan keputusan dengan baik. 

Jika dalam kasus dilema etika kita kurang memahami paradigma pengambilan keputusan antara keadilan dengan rasa kasihan maka hal tersebut bisa berakibat fatal bagi masa depan. Contohnya seperti kasus yang terdapat di LMS ketika paradigma keadilan lebih di pilih atas peserta didik yang di cut beasiswa nya dikarenakan mencontek mata pelajaran matematika namun anak tersebut ahli dibidang seni dan akhirnya mendapatkan beasiswa. Namun di halangi karena keputusan pihak sekolah harus mengcut nya. Hal tersebut menghambat masa depan si anak untuk melanjutkan studinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun