Mohon tunggu...
Hersandika
Hersandika Mohon Tunggu... Mahasiswa -

alumnus Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petualangan Kehidupan

14 April 2018   19:26 Diperbarui: 14 April 2018   19:26 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Berjuta makna tergambar jelas dimatamu

Dirimu sang pencari kehidupan

Ketenangan kau buat ber api api

Mendekap jiwa liar yang berperasangka tak beretika

Sebuah jalur yang nyaris kau buat berkelok

Meski terlihat lurus bak humus tak berkukus

Mentari kau jadikan pusat mata angina

Meski waktu di dunia ini tak mungkin engkau ketahui

Pada akhirnya teman setia adalah ajal telah menanti

Pengembaraanmu habis untuk berpisah dengan nuranimu

Kemana tekat yang kau tanamakan pada sebuah ranting tak berdaun

Gelisah pohon karena angin yang kini semakin liar, kencang dan tak karuan

 Menghempaskan tubuh ini kembali pada tanah kuburan kembali pada kematian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun