Pemimpin kekaisaran Romawi ini lahir pada 100 SM di Roma dan wafat pada 44 SM di kota yang sama. Dalam masa kepemimpinannya, ia melakukan ekspansi hingga Inggris dan Prancis. Kata-kata terkenalnya, yang bisa menjadi inspirasi untuk orang-orang yang kini sedang bersaing menjadi kepala daerah adalah, "Saya datang, saya lihat, saya menang (veni, vidi, vici)." Ini tentu menjadi cambuk yang hebat untuk berkompetisi, mengerahkan segala kemampuan dan upaya, agar pada akhirnya meraih kemenangan.
Sang kaisar ini juga mengajarkan ilmu penting "mencipta" daripada belajar, terutama untuk para pemimpin. Sebagai pemimpin, jangan hanya terus-menerus berkata, "Kami sedang proses belajar, jadi mohon maaf jika ada kekurangan." Sebaliknya, tunjukkan kemampuan menciptakan, seperti menciptakan situasi dan kondisi yang membuat rakyatnya sejahtera. Julius Caesar mengatakan, "Lebih baik menciptakan dibanding belajar. Menciptakan adalah intisari kehidupan."
Kaisar Romawi ini berkuasa pada periode 161-180. Marcus Aurelius merupakan kaisar yang paling dihormati karena integritas dan kecerdasannya. Saya pun berpendapat, banyak kata bijak dari sang kaisar ini untuk calon kepala daerah bahkan untuk para pemimpin yang ingin membahagiakan rakyatnya. Misalnya, sebagai pemimpin milikilah sikap dan karakter yang kuat agar bisa menghadapi banyak tantangan hidup yang menghadang. Marcus Aurelius mengatakan, "Bersikaplah seperti batu karang, yang tidak putus-putusnya dipukuli ombak. Tidak saja berdiri tegak, bahkan ia menenteramkan amarah ombak-ombak dan gelombang itu."
Menjadi pribadi yang bermartabat juga penting, termasuk memperhatikan hal-hal kecil untuk menjadi bahagia. Perhatikan juga kualitas pikiran, apalagi jika punya impian menjadi pemimpin. Marcus Aurelius mengingatkannya melalui kata-kata bijak ini, "Nilai manusia adalah semahal nilai martabatnya. Ingatlah ini, hanya dibutuhkan hal yang kecil untuk kebahagiaan hidup. Kebahagiaan dari hidup Anda bergantung pada kualitas pikiran Anda."
Beribu-ribu kata bijak dari para kaisar, yang jumlah kaisarnya sebenarnya sangat banyak di dunia ini, tidak akan berarti apa-apa jika tidak diwujudkan. Untuk mewujudkannya, tergantung pada pribadi masing-masing para calon kepala daerah.
Lebih penting dari itu, saya pun setidaknya bisa mengambil inspirasi dan makna dari kata-kata bijak empat kaisar yang sudah saya sebutkan di atas. Bukan untuk menjadi pemimpin atau kepala daerah, tapi untuk memimpin diri sendiri ke arah yang lebih baik. Marcus Aurelius juga mengatakan, "Yang tidak baik untuk sarang lebah, tidak bisa baik bagi lebah."
Apa maksudnya? Mari kita maknai sesuai dengan daya cerna dan kualitas pikiran kita masing-masing!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H