Keseruan sepak bola itulah yang membuat saya juga bersemangat dalam menjalani hidup. Tontonannya tidak hanya sekadar hiburan, namun juga menyimpan berjuta makna filosofi. Sepak bola tidak sekadar kalah-menang, tidak sekadar prediksi dan beragam bentuk kejutan lainnya. Sepak bola adalah cermin segala rupa kehidupan.
Di masa pandemi ini, sebelumnya saya memprediksi tontonan bola tidaklah menarik. Tidak ada penonton di stadion. Tidak ada sorak-sorai yang nyata. Saya menduga permainan para bintang sepak bola tidak akan menarik lagi. Namun, dugaan, prediksi, atau pikiran negatif saya tersebut tidaklah tepat.
Ternyata, menonton siaran langsung sepak bola tanpa penonton di lapangan hijau tetaplah menarik. Saya masih bisa menikmatinya. Saya ambil contoh sederhana, bagaimana saya kagum dengan gocekan Lionel Messi saat mencetak gol ke gawang Napoli beberapa hari lalu.Â
Tadi pagi pun, saya bisa menikmati olah bola nan menawan Neymar, meski beberapa kali gagal menceploskan si kulit bundar ke gawang Atalanta.
Ada kemiripan permainan Messi dan Neymar. Gocekan meliuk-liuk ala Amerika Latin, Brasil-Argentina, dan itu bisa saya nikmati di Liga Champions kali ini, yang sistem pertandingannya jauh berbeda dari sebelum pandemi corona.
Meski tidak lagi berformat tandang-kandang, meski tidak lagi dihiasi para penonton yang berteriak histeris ketika timnya meraih kemenangan. Atau sebaliknya, meski tidak lagi dihiasi dengan ekspresi kecewa bahkan menangis karena timnya menderita kekalahan, Liga Champions tetap menarik untuk ditonton.Â
Meski tidak lagi diselingi sorotan kamera ke arah perempuan-perempuan cantik yang menonton bola di stadion, sepak bola tetaplah terasa cantik dengan gocekan-gocekan menawan para pemain kelas dunia.
Liga Champions hanyalah salah satu ajang perebutan takhta tertinggi di dunia sepak bola. Masih banyak ajang lainnya yang bisa saya nikmati, bisa menginspirasi saya dalam menikmati hidup.Â
Ada Piala Dunia tentu saja. Ada juga pertandingan antarnegara Eropa, ada juga liga-liga domestik seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Prancis, hingga Liga Italia. Â
Semua bentuk pertandingan sepak bola tersebut menginspirasi banyak prediksi, memunculkan banyak kejutan ketika tim-tim besar dikalahkan tim debutan, tim promosi, atau tim yang dianggap sebagai kuda hitam. Itu menginspirasi saya bahwa dalam hidup, kita bisa membuat kejutan, bisa membuat banyak orang kagum, ketika kita mau berusaha memenangi persaingan, meski para pesaing sudah memiliki nama besar.
Ada saatnya kita langsung kalah dan berhenti layaknya kita menonton bola dengan sistem gugur, seperti yang diterapkan di Liga Champions saat ini. Ada saatnya kita masih mendapatkan kesempatan satu kali lagi untuk membalas kekalahan atau kegagalan yang kita alami.Â