Suatu ketika Ons bersama BW (penyair), BS (penyair), diajak almarhum SSA (sastrawan, budayawan Jawa, dianggap sebagai kamus berjalan kebudayaan Jawa), Â nenepi malam hari ke sebuah situs di Pleret.Â
Konon saat tengah malam, jika meditasi berhasil, akan terdengar suara keras misterius dari kejauhan.
Di situs yang berada di ketinggian, mereka duduk berjajar dalam senyap malam: SSA, Ons Untoro, BW, dan BS. Tokoh SSA yang pada masa mudanya mengalami mati suri, kemudian mengeluarkan rokok klobot dan minyak sinyongnyong (minyak serimpi). Membagi secara berantai.
Dalam proses ritual, SSA meminta mereka merokok klobot dengan dilumuri minyak serimpi, sambil memejamkan mata, fokus untuk mendengarkan suara mencekam. Â
Ons Untoro karena tidak merokok, diam-diam membuang klobot di tangannya, membuka mata. Ia menyaksikan kedua temannya asyik merokok.Â
Sejenak kemudian terdengar suara keras memecah keheningan malam. Karena penasaran, ia menelisik dan bergerak ke arah asal suara.
"Sontoloyo, kapusan kabeh, lha mung suwara jam gedhe! Sontoloyo, semua tertipu. Suara misterius itu ternyata suara dentang jam besar kuno pas jam satu malam!" teriak Ons tertahan.
Ons kembali ke tempat semula. Ia melihat BW dan BS teler mabuk klobot sinyongyong dan SSA tetap menikmati rokok klobot sambil matanya terus terpejam...(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H