Kami berhenti sejenak tepat di depan patung Dewi Sri yang terbuat dari bahan bambu setinggi tujuh meter sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran.
"Legenda Dewi Sri bukan hanya sebatas cerita. Ia menggambarkan hubungan timbal balik antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat tradisional. Utamanya di Jawa," jelas Ibu Negara Omah Ampiran.
Dalam masyarakat agraris, legenda Dewi Sri tidak hanya menceritakan soal padi, tetapi mengandung nilai moral pentingnya kerja keras, kesabaran, dan hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Ada yang menyatakan bahwa Dewi Sri menjadi simbol identitas budaya agraris, menyatukan masyarakat dalam kepercayaan bersama. Upacara dan tradisi yang melibatkan Dewi Sri, seperti upacara panen atau sedekah bumi, menjadi sarana memperkuat rasa kebersamaan.
"Tempat wisata ini menyenangkan. Pemandangannya bagus, harga tiket masuknya murah, dan suasana pedesaannya sangat terasa dengan banyaknya gubuk-gubuk di tengah hamparan sawah," papar  Fajar Rini Dian (52), wisatawan asal Jombang, mantan pramugari salah satu maskapai penerbangan ternama di Indonesia.
Bersama rombongannya, Dian menghabiskan waktu di area terapi ikan. Â Sebelumnya berfoto ria di beberapa spot menarik.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Terbaik Tahun 2023 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Â
Objek wisata DWSSG bukan tempat wisata biasa, bukan kaleng-kaleng, Â karena pada tahun 2023 meraih penghargaanBagi yang ingin berlama-lama menikmati keindahaan alam DWSSG, wisatawan bisa melakukan camping dengan menyewa tenda atau menginap di guest house yang disediakan.
Tantangan ke depannya bagi pengelola adalah mengeksplore agar lebih memanjakan wisatawan, menjadi magnet kerinduan sehingga wisatawan ingin kembali berkunjung.Â
Hal ini setidaknya dapat ditempuh dengan memperpanjang rel kereta sawah agar bisa melintas melewati warung-warung UKM atau arena permainan lainnya. Dibuatkan jalur  ATV yang lebih menantang dan memacu adrenalin.  Â
Alternatif lain, memberbanyak wisata edukasi (tidak hanya untuk rombongan, tetapi juga perorangan atau keluarga). Wisata edukasi tersebut bisa saja berupa pengenalan terhadap nama, cara menanam, dan fungsi pepohonan di sekitar DWSSG. Toh pernah dilakukan kegiatan menanam seribu pohon di DWSSG pada awal pendiriannya. Â
Selain itu, anak-anak diajari bercocok tanam padi, melintasi pematang sawah, membajak, memberi makan sapi atau hewan lainnya. Â