Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iman Budhi Santosa, Kenangan Setelah Seribu Hari Kepulangannya

17 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 17 Desember 2024   10:22 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berguru pada IBS/Foto: dokpri Hermard

"Kumparan peristiwa tak lazim itu adalah harta karun terbesar yang kemudian dicatat IBS, diserap, dimaknai, dan dibagikan kepada pembaca," papar Naufal.

Naufal pertama kali mengenal IBS lewat buku Ngudud: Cara Orang Jawa Menikmati Hidup (Manasuka, 2012).  Ia heran dengan buku yang dirasa unik, kok ya ada buku mengenai bagaimana orang Jawa menikmati rokok dan melupakan persoalan hidup.

Lelaki yang sempat berkelana di Bandung ini terkagum-kagum dengan cara IBS mengungkapkan gagasannya bahwa hanya dengan rokok murahan  (tingwe), atau puntung sekali pun, wong cilik di Jawa dapat terus berdiri dan mandiri, melupakan sejenak beban hidup yang tak mungkin lagi digambarkan dengan kata dan bahasa.
Dari situ pula, wong cilik mampu terus bertahan, dan membangun sejarah di tanah kelahirannya... Setelah itu Naufal mulai berburu buku-buku IBS.

Gaya hidup orang Jawa/Foto: dokpri Hermard
Gaya hidup orang Jawa/Foto: dokpri Hermard
Dalam acara Wedangan #3, hadir pula teman karib IBS, yaitu Mustofa W Hasyim (penyair) dan S. Arimba (penggiat sastra, dosen). Mustofa mengenang kembali obrolan dengan IBS mengenai sastra yang mencerdaskan dan membebaskan.

Sedangkan S. Arimba menceritakan bagaimana obrolan semalam suntuk di Sor Sawo.

"Percakapan ngalor-ngidul terkadang baru mentes, menjelang subuh. Untuk itu saya rela pulang sehabis subuh, setelah mendapatkan pencerahan sesungguhnya dari IBS," kenang S. Arimba. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun