Jadi sampai sekarang, setelah empat tahun menikah dan Genduk belum mempunyai momongan pun, kami tidak gelisah karena ini merupakan pilihan yang disadarinya bersama suami. Terlebih mereka  beranggapan bahwa memiliki anak menuntut tanggung jawab  besar dan mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk ke sana.
Kembali ke persoalan penurunan angka pernikahan, maka faktor penyebabnya antara lain ketakutan generasi muda  untuk menikah, tuntutan mahar yang waton ngawur,  keasyikan meniti karir karena mempersiapkan finansial, perubahan pandangan masyarakat mengenai pernikahan, dan pernikahan bukan menjadi salah satu target utama dalam kehidupan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!