Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Ziarah

4 November 2024   08:33 Diperbarui: 4 November 2024   08:47 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terperangkap sunyi/Foto: Hermard

Puisi Ziarah

/1/

aku datang menziarahi kata-kata   

ia tak berdaya di ujung tanda tanya 

seperti daun gugur ditinggal angin

/2/

aku ziarahi gundukan kalimat pasif terbaring tanpa makna 

mengabur di antara keheningan kertas menguning oleh waktu

/3/

bait berpaut rapuh

tanpa nyali dan detak gairah  

seikat  frasa  kehilangan keberanian mengungkap rasa

/4/

kuziarahi makam bisu tanpa ruh  

tak terbaca lagi  tanda di nisan puisiku

: mengapa kerinduan raib termakan waktu di pemakaman panjang imajinasi?

/5/

di sini   tersisa segumpal kesunyian

sedang jejak makna  meruap ke udara 

aku kelu

menziarahi kenangan yang tak lagi meletup di deretan kata-katamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun