Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ahmad Tohari, Imajinasi, dan Kisah Cinta

30 Juni 2024   22:05 Diperbarui: 1 Juli 2024   11:08 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai istri seorang pengarang, Siti Syamsiah merasakan suka dan duka. Pada awal Ahmad Tohari menulis, belum ada honor, merupakan masa prihatin. Setelah mendapat honor tetap harus sabar menunggu kiriman honor lewat wesel dan mengambilnya di kantor pos.

"Bapak kalau menulis, waktunya tidak tentu. Kadang tengah malam, kadang habis subuh, kadang siang-siang, dan tak boleh diganggu. Terutama kalau anak-anak menangis, ia merasa sangat terganggu. Wong kalau ada pitik piyap-piyap aja harus cepat-cepat dihalau. Ada motor di jalan dengan knalpot brong, ia suka marah," ungkap Siti Syamsiah.

Ahmad Tohari dan Siti Syamsiah di antara anggota Sastra Bulan Purnama/Foto: Dokumentasi pribadi Hermard
Ahmad Tohari dan Siti Syamsiah di antara anggota Sastra Bulan Purnama/Foto: Dokumentasi pribadi Hermard
Jadi kalau sedang menulis, sang suami memang membutuhkan konsentrasi. Kadang-kadang menulis dapat dilakukan hanya beberapa saat, sudah selesai satu cerpen. Jadi tidak ada kepastian waktu.

"Tentu saja saya merasa bersyukur telah ditakdirkan sebagai istri penulis seperti bapak. Saya membaca karya-karya bapak sebelum karyanya terbit. Cerpen yang paling dikagumi adalah cerpen Tinggal Matanya Berkedip-kedip yang memberikan kesadaran bahwa meskipun kita kelaparan, tetapi kita tetap berusaha menolong orang lain dengan melupakan penderitaan sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun