Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tantangan Kreatif Menulis Karya Sastra

23 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 24 Mei 2024   04:32 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menangkap momen putik, maka bisa saja kita menuliskan puisi:

Perempuan cantik meludahkan sekeping  koin

Artinya, momen yang menjadi inspirasi penulisan adalah yang dekat dengan kita, apa yang kita lihat.

Antara puisi dan cerpen/Foto: Hermard
Antara puisi dan cerpen/Foto: Hermard

Sementara mentor lain, Herry Mardianto (pengamat dan penggerak sastra) mengatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan seorang penulis pemula adalah banyak membaca referensi. Ini dilakukan agar kita mengenal berbagai konvensi penulisan, baik sastra maupun non sastra. Di samping itu, dengan banyak membaca berarti memperkaya kosa kata. 

Dalam mencipta puisi, hal penting lainnya adalah bagaimana memanfaatkan metafora dan memberi konteks peristiwa. Dengan begitu, puisi yang diciptakan akan berdampak luas, tidak hanya berurusan dengan diri sendiri, tetapi mampu menciptakan hal-hal katarsis atau berkesan bagi pembaca.

"Puisi bukan sekadar khayalan, tetapi berkait erat dengan nilai-nilai kehidupan. Dalam konteks ini, puisi tidak dapat dilepaskan dari logika. Pun puisi tidak berangkat dari kata yang dipuitis-puitiskan, sebab deretan  kata-kata puitis belum tentu puisi," jelas Herry di penghujung acara.

Kalau ada pertanyaan, apakah puisi harus menggunakan kata-kata yang indah, maka cobalah membaca puisi-puisi Rendra, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurba, mereka memakai bahasa sehari-hari yang ketika dirangkaikan menimbulkan makna dan asosiasi-asosiasi baru yang mengesankan. Bahkan Jokpin sengaja mempelajari dan mengorek-ngorek kata dalam KBBI  untuk menciptakan pembaharuan dalam perkembangan perpuisian di Indonesia.

Semak Kata/Foto: Tsani
Semak Kata/Foto: Tsani
Komunitas Semak Kata sengaja mengadakan acara Ngobrol Sastra di KopiRite Cafe dalam rangka menerbitkan antologi puisi (dalam proses kurasi) dan antologi cerpen. Sudah ada empat belas cerpen yang pernah dimuat Kedaulatan Rakyat. Tinggal menambahkan beberapa cerpen lagi untuk diterbitkan menjadi antologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun