Sambil melintas di depan rumah Jawa yang saling berhadap-hadapan, Mas Bawa bercerita jika rumah-rumah itu masing-masing dimiliki satu keluarga. Mereka hidup berdampingan, saling membantu.
Tembus di Jalan Masjid Mataram, kami masuk ke area Masjid Gedhe Mataram yang dibangun pada masa Panembahan Senopati. Mulai  dibangun tahun  1578 dan selesai pada tahun 1987.
Berjalan di bawah pohon nagasari di depan kompleks makam raja-raja, kami berbelok ke arah kompleks sendang. Menurut Mas Bawa, pada masa lalu, baik sendang putri maupun sendang kakung merupakan tempat pemandian putra-putri raja.
Kami keluar dari pintu utara  masjid mengelilingi pagar sisi utara dan barat menuju Omah Indische (didirikan tahun 1860), bangunan kuno berarsitektur kolonial,  terletak di Gang Soka. Gang ini sempat terkenal karena digunakan sebagai tempat penggambilan gambar film Ada Apa Dengan Cinta (disutradarai Rudy  Soedjarwo, 2002).
"Kita belok ke kanan setelah melewati rumah hijau. Ada hal unik yang akan kita temukan," ujar Mas Bawa  membuat kami penasaran.
Sampai di Gang Ngerikan, kami masuk ke timur lalu ke utara, Â berjalan berbaris satu per satu karena sempit.
"Ini Mas, Mbak, kejutannya. Tiang listriknya bukan dari besi atau beton, tetapi berupa gelondongan  kayu  ulin. Ada dua, yang di sana ada bekas disrempet motor karena jalannya memang sempit," jelas Mas Bawa.
Sampai di Jalan Mondorakan menuju Pasar Legi, Mbak Rindu membeli penganan carabikang di emperan kaki lima. Di Pasar Legi, Mbak Rindu, Mbak Oi, dan Ibu Negara Omah Ampiran melengkapi jajanan dengan lepet jagung, roti kembang waru, dan legomoro.
"Mangga Den, gudeg, oseng-oseng tempe gembus...," ujar ibu-ibu tua pemilik lapak di tengah los pasar.
Pasar Kotagede atau yang lebih dikenal dengan nama Pasar Legi Kotagede merupakan pasar rakyat, berdiri  sejak zaman Panembahan Senopati. Sampai saat ini bentuk bangunan aslinya tetap dipertahankan.Â
Keberadaan pasar ini diapit oleh  Pacak Suji (monumen Jumenengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX) di sisi timur laut, dan Babon Aniem (gardu induk listrik) di sisi barat laut pasar. Pelatarannya dipenuhi pepohonan dan disesaki  aktivitas jual beli, khususnya pada hari pasaran Legi.