Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Antara Ketep, Candi Asu, dan Kabut di Selo

31 Januari 2024   10:08 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:55 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Ibu Negara menyukai wedang gobyos yang terdiri atas jahe, serai, dan jeruk nipis yang dituang  air panas mendidih.

Suasana dingin membuat makan  siang kami terasa nikmat. Ditambah kabut yang turun menyerupai tirai menyelimuti jalanan, Merapi, dan deretan rumah desa Selo.
Saat akan pulang, pemilik warung mempersilakan kami ke kebun.

"Mangga Bu, kalau mau memetik tomat, kembang kol, atau brokoli. Tidak usah sungkan-sungkan, bisa dibawa pulang. Sensasi warung kami  memang wedangan sambil memetik sayur," ujar Mbak T (tidak bersedia ditulis nama lengkap), lulusan Fakultas Ekonomi salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah.

Perempuan cantik dan ramah ini  bercerita kalau beberapa hari yang lalu banyak bangunan porak poranda karena terjangan angin. Tirai penutup warungnya bahkan terbang sampai ke seberang jalan.

Meskipun hanya berjarak kurang lebih lima kilometer dari gunung Merapi, tapi masyarakat di Gebyog, Samiran, Selo, Boyolali, terlindungi dari bencana gunung Merapi.

"Ini karena ada gunung kecil Bibi yang melindungi desa ini," jelas Mbak T.

Memetik sayuran/Foto: Hermard
Memetik sayuran/Foto: Hermard
Hujan turun agak menderas disertai tiupan angin yang mampu mengusir kabut. Di kebun, tiga perempuan tetap asyik memetik tomat, brokoli, kembang kol.  Diam-diam saya membayangkan pulang berkawan  jalan berliku penuh kelokan serta tanjakan...

-Pointer: Tiket masuk Ketep Pas 10.500/orang. Parkir mobil 5.000. Tiket masuk Menara Pandang Langit Merapi (include Ketep Vulcano Theater) 9.000/orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun