Pembukaan pameran foto dihadiri oleh lima puluh orang lebih, didominasi siswa SLTP, SLTA, dan selebihnya guru, orang tua, serta mahasiswa. Mereka tidak hanya berasal dari Blora, tetapi ada yang datang jauh-jauh dari  Cepu, Randublatung, Todanan, dan kota kecamatan lainnya.
Menanggapi kemenangan dua siswanya, wakil kepala sekolah SMP Negeri 2 Blora, Suyatmin Widodo,  sangat mengapresiasi lomba dan  pameran foto budaya yang diselenggarakan oleh RuLi. Setidaknya kegiatan ini berkontribusi pada ekstrakurikuler jurnalistik.Â
Di papan kesan dan pesan, M Yusuf Habib (SMP Negeri 1 Randublatung) menulis banyak foto yang bagus dan memiliki cerita  berbeda-beda, terasa spesial. Azarya Pradipta Kay (SMP Negeri 1 Blora) mencatat bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara melestarikan budaya dengan cara berbeda. Sedangkan Adi (guru SMP Negeri 1 Banjarejo) menulis bahwa karya anak-anak ternyata bagus-bagus, memberikan inspirasi untuk selalu berkarya. Perlu diagendakan sebagai kegiatan rutin.
Pameran di hari kedua (24/12/2023) tetap diminati pengunjung.
"Lomba dan pameran foto seperti ini setidaknya membuktikan bahwa generasi Z tidak sekadar berpangku tangan, mereka mampu berprestasi lewat fotografi yang membanggakan.  Berbagai stakeholder, termasuk instansi pemerintah,  perlu berkontribusi agar peristiwa kebudayaan  tidak sekadar berhenti sebagai seremoni tahunan," papar Ira Widowati, guru SMAN 2 Blora.
Di penghujung acara, panitia menerima tamu istimewa dari Bandung, Joelia dan Putri, keduanya langsung menuliskan kesan positif di papan setelah puas berkeliling. Â
Mari menjaga masa lalu dengan mempertahankan tradisi dan budaya sebagai kearifan lokal.