Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mengabadikan Kearifan Lokal Budaya Blora

24 Desember 2023   20:25 Diperbarui: 24 Desember 2023   22:14 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Budaya Blora/Foto: Noereska-RuLi

Sabtu, 23 Desember 2023, waktu belum lagi menunjukan pukul sembilan pagi dan pintu masuk Joglo Herman, markas kegiatan Rumah Literasi (RuLi) Blora, masih tertutup rapat. Namun begitu, selasar dan halaman joglo di Jalan Halmahera 33 A, Jetis, Blora, sudah dipenuhi generasi muda pecinta kearifan lokal budaya Blora.  

Bukan tanpa alasan kalau mereka datang dengan penuh antusias. Keinginan terbesar mereka adalah menyaksikan pembukaan Pameran Foto RuLi 2023 Cinta Budaya Blora sekaligus mengetahui siapa di antara mereka yang mampu meraih penghargaan atas karya-karya foto yang dihasilkan saat mengabadikan momen Kirab Budaya Blora 2023. Kirab  diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora pada 10 Desermber 2023.

Pameran dibuka oleh  Kusno Widodo, panitia dan pengurus RuLi,dengan membuka pintu Joglo Herman, tempat lima puluh foto budaya Blora (hasil lomba) dipajang selama dua hari, 23-24 Desember.

Catatan juri Noereska/Foto: dok. RuLi
Catatan juri Noereska/Foto: dok. RuLi

Sebelumnya, Noer Indrijatno Eska, mewakili dewan juri menyampaikan  hal-hal  berkaitan penilaian terhadap foto-foto peserta.

"Ternyata respon dan karya peserta di atas ekspektasi. Penilaian ditentukan dengan beberapa variabel: pesan, teknis pemotretan, dan estetika penyajiannya. Diharapkan dalam waktu mendatang, peserta lebih berani berekspresi, belajar mengemas foto-foto budaya  agar lebih mampu menginspirasi banyak orang, mekipun foto-foto tersebut diabadikan hanya lewat kamera handphone" ujarnya.

Penari Kuda Terbang/Foto: Nindia Freda
Penari Kuda Terbang/Foto: Nindia Freda

Digdaya/Foto:  Azarya Pradipta
Digdaya/Foto:  Azarya Pradipta

Dewan juri yang terdiri atas Landung Simatupang (tokoh teater, aktor), Noer Indrijatno Eska (Rumah Literasi Blora, kreator), dan Herry Mardianto (penyuka fotografi, penulis), menetapkan lima besar foto terbaik: Penari Kuda Terbang (Nindia Freda Nisrina-SMPN 2 Blora), Digdaya (Azarya Pradipta Kay-SMPN 1 Blora), Canda Ria (Kearen Wierda Pricilla-SMPN 1 Todanan), Sapaan Sang Penari (Hafizh Danu Mahendra-SMAN 1 Ngawen), dan Kilau Sang Penari (Sayyid Nawwaf Haidar  Naqfi-SMAN 1 Ngawen). 

Jumlah keseluruhan  199 foto, dikirim oleh 100 peserta. Beberapa foto didiskualifikasi karena diindikasikan menggunakan kamera DSLR dan ada yang mengirimkan foto hasil screenshot.

Canda Ria/Foto: Kearen Wierda
Canda Ria/Foto: Kearen Wierda

Sapaan Sang Penari/Foto:  Hafizh Danu
Sapaan Sang Penari/Foto:  Hafizh Danu

"Foto-foto terpilih mampu mengekspresikan masing-masing pemotretnya. Mereka  tidak asal jepret. Pasti mereka menunggu momen yang pas, mempertimbangkan sudut pengambilan, memilih objek yang akan diabadikan," jelas Landung Simatumpang saat penilaian.

Kilau Sang Penari/Foto: Sayyid  Nawwaf
Kilau Sang Penari/Foto: Sayyid  Nawwaf

Pembukaan pameran foto dihadiri oleh lima puluh orang lebih, didominasi siswa SLTP, SLTA, dan selebihnya guru, orang tua, serta mahasiswa. Mereka tidak hanya berasal dari Blora, tetapi ada yang datang jauh-jauh dari  Cepu, Randublatung, Todanan, dan kota kecamatan lainnya.

Menanggapi kemenangan dua siswanya, wakil kepala sekolah SMP Negeri 2 Blora, Suyatmin Widodo,  sangat mengapresiasi lomba dan   pameran foto budaya yang diselenggarakan oleh RuLi. Setidaknya kegiatan ini berkontribusi pada ekstrakurikuler jurnalistik. 

Di papan kesan dan pesan, M Yusuf Habib (SMP Negeri 1 Randublatung) menulis banyak foto yang bagus dan memiliki cerita  berbeda-beda, terasa spesial. Azarya Pradipta Kay (SMP Negeri 1 Blora) mencatat bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara melestarikan budaya dengan cara berbeda. Sedangkan Adi (guru SMP Negeri 1 Banjarejo) menulis bahwa karya anak-anak ternyata bagus-bagus, memberikan inspirasi untuk selalu berkarya. Perlu diagendakan sebagai kegiatan rutin.

Para pemenang dan pengunjung/Foto: dok. RuLi
Para pemenang dan pengunjung/Foto: dok. RuLi

Pameran di hari kedua (24/12/2023) tetap diminati pengunjung.

"Lomba dan pameran foto seperti ini setidaknya membuktikan bahwa generasi Z tidak sekadar berpangku tangan, mereka mampu berprestasi lewat fotografi yang membanggakan.  Berbagai stakeholder, termasuk instansi pemerintah,  perlu berkontribusi agar peristiwa kebudayaan  tidak sekadar berhenti sebagai seremoni tahunan," papar Ira Widowati, guru SMAN 2 Blora.

Tamu istimewa dan pendiri RuLi/Foto: dok. RuLi
Tamu istimewa dan pendiri RuLi/Foto: dok. RuLi

Di penghujung acara, panitia menerima tamu istimewa dari Bandung, Joelia dan Putri, keduanya langsung menuliskan kesan positif di papan setelah puas berkeliling.  

Catatan istimewa/Foto: Noereska
Catatan istimewa/Foto: Noereska

Mari menjaga masa lalu dengan mempertahankan tradisi dan budaya sebagai kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun