"Warung Madura sangat membantu, terlebih kalau memerlukan apa-apa malam hari. Beda dengan warung modern, palingan jam sembilanan sudah tutup. Meskipun tak semua warung Madura harganya lebih murah dibandingkan warung biasa," ungkap Margi, warga Randugowang, Ngaglik, Sleman.
Teman lain bercerita soal keunikan warung Madura. Biasanya yang buka warung Madura berasal dari Sumenep. Penjaganya kerap bertelepon ria saat melayani pembeli.Â
Terkadang mereka hanya melihat sepintas wajah pembeli, kemudian melayani sambil terus berbicara, entah dengan siapa di seberang sana, "Dek remah kaber tretan? La tedung kabbi lah? Moge e berrik sehat bik Pengeran Gusti Allah... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H