Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Merindu Kampung Halaman: dari Tenongan sampai Es Dongdong

25 April 2023   13:50 Diperbarui: 25 April 2023   13:54 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Eyang/Foto: dokpri - medsos

Biasanya kami menunggu es dongdong yang lewat di urutan kedua karena rasanya menyerupai es krim tiptop (legenda es krim Yogya) dan ada tambahan rotinya.

Selepas magrib, giliran yang lewat di depan rumah Eyang adalah tukang pijat. Kekhasan tukang pijat ini selalu membawa tongkat yang  di bagian ujungnya ditempeli beberapa lempengan kaleng dan besi, sehingga kalau dihentakkan ke jalan akan menghasilkan suara kencreng...kencreng...kencreng! Suara itu juga sebagai penanda kalau tukang pijatnya tuna netra dan orang harus memberi jalan agar tidak tertabrak.

Satu lagi yang membuat rindu kampung halaman adalah suara klonengan yang menggantung di leher sapi,  melintas di depan rumah Eyang selepas jam delapan malam. 

Gerobak sapi lewat perlahan dengan lampu gantung di bawah gerobak. Muatannya bermacam-macam: panenan kacang tanah, batu bata, damen,  padi, dan lainnya. Sesekali lenguhan sapi dan suara pecut terdengar. Terkadang juga, hampir bersamaan, lewat andong dengan suara kaki kuda  dengan irama teratur.

Kerinduan terhadap kampung halaman adalah suasana saat jajan tenongan, es dongdong, mendengarkan suara tukang pijat lewat, dan bunyi klonengan serta lenguhan sapi di tengah malam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun