"Artikelnya atau..."
"Hus, jangan sembrono. Tidak perlu melibatkan orang lain. Nanti malah bisa gegeran!"
"Haiyak, tenane?" suara hatiku lantas ngloyor seenaknya.
Hem, seandainya saja ada kriteria, panduan, rumusan jelas, mungkin saja menulis AU bisa dilakukan sambil menonton Kick Andy. Lha ini situasinya berbeda. Meskipun meminta bantuan dukun santet atau Pak Tarno, belum tentu bisa mengatasi masalah AU.AU/Foto: dokpri tangkapan layar Kompasiana
"Sudahlah, lebih baik berdoa dan berpasrah kepada admin Kompasiana," saran suara hatiku.
Dalam batin aku hanya bisa menjawab, "Auh, auh, auh!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!